Bandara Changi malam itu banyak didekorasi dengan tema Star Wars. Aku sendiri bukan penggemar film ini tapi aku teringat Fary yang menggemarinya pernah mengatakan bahwa film Star Wars terbatu akan ditayangkan bulan Desember 2015 ini. Mungkin itu sebabnya, pikirku, Star Wars ada dimana- mana di Changi malam itu.
Aku sempat melihat patung bertema Star Wars di Changi. Kuambil gambarnya dan kukirimkan pada Fary. Kukatakan padanya, siapa tahu dia bisa menggunakan gambar itu jika kelak menulis tentang film Star Wars.
Tentang hotel transit, ternyata ada kekusutan terjadi. Pihak penerbangan memberikan voucher tapi rupanya tidak melakukan reservasi di hotel tersebut. Maka ketika aku tiba disana, hotel fully booked.
Oh ohhh..
Mereka menawarkan padaku untuk tetap menginap disana tapi yang ada hanya budget room, kamar single yang ukurannya kecil dan.. tanpa toilet di dalam. Ada toilet tapi berbagi, di luar kamar.
Ya ampun, ini sangat tidak nyaman bagi perempuan yang bepergian sendiri seperti aku. Kucoba mengurus hal tersebut pada pihak penerbangan tapi alternatif yang ada saat itu hanya menerima kamar tanpa toilet itu atau menginap di hotel lain diluar airport dengan konsekwensi aku harus keluar- masuk pintu imigrasi dan perjalanan bolak- balik ke dan dari hotel harus dilakukan dengan mobil.
Buang- buang waktu saja, pikirku, padahal aku hanya akan beberapa jam saja di situ. Maka walau agak kesal, kuterima saja kamar tanpa toilet untuk menginap. Aku hanya tidur sekitar 2-3 jam saja malam itu.
5 Desember 2015.
Pesawatku mendarat di Jakarta dan akhirnya… aku tiba di rumah !
Ah. Rumah selalu menjadi tempat paling menyenangkan dan paling nyaman di dunia.
Kubongkar dan kubereskan koperku setiba di rumah. Kemudian bercakap- cakap sejenak dengan suami dan anakku, lalu setelah itu.. aku terlelap nyaris sepanjang hari.