It was a good session, apa yang kujalani selama seminggu itu. Ada banyak hal dan pengetahuan baru yang kudapatkan. Ada banyak orang yang kutemui, dengan siapa aku lalu menjalin kedekatan.Â
Pada siang harinya di hari tanggal 4 Desember ini, aku kembali ke hotel untuk kemudian berangkat ke airport untuk kembali ke tanah air.
4 Desember 2015 sore, Manila
Lalu lintas padat sore itu.
Ninoy Aquino International Airport itu tak begitu jauh sebetulnya jaraknya, tapi mobil yang kutumpangi hanya bisa berjalan sangat merayap. Tak kurang dari 3 jam waktu yang dibutuhkan untuk bisa tiba di airport. Untunglah telah kusiapkan waktu yang cukup sore itu, maka aku tak tergesa.
Tapi..
Pesawat kami ternyata terlambat take off. Ada renovasi di Bandara Manila saat ini yang menyebabkan antrian panjang pesawat untuk bisa take off. Baru satu setengah jam dari jadwal aslinya, pesawat berangkat.
Dengan segera kusadari, ada kemungkinan aku ketinggalan connecting flight ke Jakarta. Sebab dalam jadwal aslinya, aku hanya akan transit satu jam di Singapore. Dengan keterlambatan satu setengah jam seperti itu, kemungkinan pesawat yang terbang ke Jakarta sudah akan berangkat saat aku tiba di Singapore. Padahal.. itu adalah pesawat terakhir malam itu ke Jakarta.
4 Desember 2015 malam, Singapore.
Pesawatku mendarat dengan mulus di Singapore. Namun, seperti dugaanku, pesawat ke Jakarta sudah berangkat.
Kuterima sebuah boarding pass baru, untuk penerbangan tanggal 5 Desember pagi, sebuah voucher menginap di Transit Hotel di Changi airport, dan voucher untuk makan malam gratis serta 5 menit telepon gratis ke Jakarta.