Aku paham arah pertanyaannya. Sambil tertawa- tawa aku menjawab, “ Masih, “ kataku, yang kususul dengan kalimat jahil yang mengatakan padanya tenang saja, jika aku berniat pindah ke perusahaan lain lagi, dia akan menjadi orang pertama yang akan mendengar hal itu sebab aku mungkin akan memintanya untuk memberikan surat referensi. Ha ha.
***
Ada mantan atasanku yang lain.
Aku bekerja dengannya untuk jangka waktu beberapa tahun sebelum dia lalu pindah ke perusahan lain yang menawarinya posisi tinggi yang sangat bagus.
Duh, aku sedih sekali saat tahu dia hendak pindah dan protes panjang lebar dan kususul dengan “ Aku ikut aja deh. Punya kerjaan untuk aku, tidak? “
Atasan ini, ‘menyebalkan’ sekaligus menyenangkan.
Dia ‘menyebalkan’ sebab dia pintar sekali dan standarnya tinggi. Jadi seringkali aku sudah merasa melakukan sesuatu dengan baik dan menyiapkan beragam detail namun ketika kudiskusikan dengannya, ada saja hal yang dia katakan yang tadinya tak terpikirkan olehku. Ih, gemes deh.        .
Tapi justru karena itulah aku belajar. Atasanku yang ini dengan keluasan pandangannya mengajarkan banyak hal padaku. Standar pencapaiannya yang tinggi juga membuatku selalu tertantang untuk berbuat lebih baik dan lebih baik lagi.
Satu yang kucatat darinya adalah, dia membuat masa bekerja dengannya itu menjadi ‘a fun journey’. Dia memperlihatkan kemana kami hendak menuju, target apa yang harus dicapai, tapi lalu dengan realistis membaginya menjadi suatu pencapaian- pencapaian dalam jangka pendek yang akan bisa dicapai yang lalu sekian periode kemudian, jika dilihat, ternyata sudah mencapai tujuan jangka panjangnya. Menyenangkan sekali.
Dia juga jujur dan sangat memperhatikan etika. Baginya yang penting bukan hanya bahwa hasil tercapai tapi bagaimana cara hasil itu dicapai juga penting.
Selama bekerja dengannya, dia memberikan beberapa award padaku. Termasuk satu, yang piagam awardnya kuterima hanya beberapa hari menjelang kepindahannya ke tempat lain. Ketika kuucapkan terimakasih padanya, dia mengatakan padaku bahwa aku harus bangga sekali aku bisa mendapatkan award itu.Â