Lho, koq pakai tapi?
Benar. Sebab ada satu hal menurutku yang hingga saat ini belum bisa diatasi bahkan dengan teknologi secanggih apapun. Hal yang tetap saja bagiku terasa 'ada yang hilang".
Apa?
Sentuhan langsung. Peluk, atau cium, tak bisa dilakukan jika jarak memisahkan.
Tanda hati yang bertebaran itu.. walau menggambarkan apa yang ingin disampaikan, tetap tak bisa menggantikan kehangatan pelukan atau cium sayang di pipi yang bisa dan biasa dilakukan jika anak- anak ada di dekat kami.
He he. Tentu saja, itu adalah konsekwensi logis dari sebuah pilihan, dimana demi mencapai cita- cita mereka, anak- anak perlu kuliah di luar kota itu. Tapi ya begitulah, seperti yang kukatakan, bagiku, tetap saja ada yang terasa hilang.
Entahlah, jika suatu saat nanti, teknologi sudah sedemikian canggihnya sehingga tersedia suatu alat yang bisa memberikan lebih banyak daripada fungsi yang ada di video call dimana kita bisa bicara sambil saling menatap muka, yakni suatu alat yang somehow bisa membuat peluk dan cium itu dilakukan walau masing- masing berada di tempat yang saling berjauhan.
Ahai... sekali- sekali bermimpi seperti ini, boleh kan?
p.s. Ini tulisan yang dibuat oleh ibu- ibu yang sedang kangen berat pada anak- anaknya dan tak sabar menanti akhir minggu untuk bisa bertemu mereka... he he he he he...
Â
Â