Yang pertama, tentang tugas sekolahnya.
Yang kedua, tentang kebiasaan yang kami bangun di rumah kepada anak- anak.
Tentang tugas sekolah itu, tugas yang sangat baik menurutku. Yakni di SMP dimana anakku bersekolah, murid- murid diwajibkan untuk membaca dan meringkas paling sedikit 10 (sepuluh) buku selama satu tahun ajaran.
Wajib, no excuse.
Jika tidak dilakukan, raport tidak akan diberikan sebab akan dianggap ada nilai yang tidak lengkap. Maka mau tidak mau, suka atau tidak suka, para murid akan harus menyelesaikan tugas tersebut.
Agar tidak memberatkan, disarankan pada murid- murid agar mereka menyelesaikan satu ringkasan setiap bulannya. Dengan begitu, di akhir tahun diharapkan minimal 10 ringkasan buku yang menjadi tugas mereka telah terpenuhi.
Jenis bukunya bebas, boleh novel, biografi, atau jenis lain, boleh judul apapun yang mereka ingin baca dan ringkas. Perkecualian pada komik. Yang diharapkan diringkas adalah buku berbentuk teks, bukan buku bergambar serupa komik. Ringkasan boleh ditulis dalam bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.
Si bungsu anakku, sudah meringkas sebuah buku di bulan pertama tahun ajaran baru ini. Dan kini bersiap- siap meringkas buku kedua. Itu sebabnya ada percakapan tentang buku apa yang akan dipilih untuk diringkas berikutnya.
Aku menanggapi tugas meringkas buku ini dengan gembira. Sebab dengan cara ini, murid- murid akan dibiasakan untuk membaca dan menulis. Mereka dilatih sejak dini untuk hal ini, memang. Anak bungsuku ini saat SD juga sudah banyak dilatih untuk menulis. Sekolahnya bahkan memfasilitasi mencetak buku berisi tulisan yang dibuat oleh para murid SD di sekolah itu. Diedarkan secara terbatas di kalangan murid dan orang tua, cara tersebut cukup baik untuk terus memotivasi anak- anak untuk bersemangat menulis.
***