Itu alasan yang digunakan baik oleh Bapak office boy tua itu, dan para pendukungnya.
Sementara itu, sang office girl bersikeras bahwa sentuhan yang terjadi, bukan terjadi tak sengaja, dan tak bisa dianggap main- main. Menurutnya, sentuhan di sekitar area sensitifnya terjadi secara sengaja.
Sulit dibuktikan sebab peristiwanya terjadi hanya sekejap, tapi, inilah justru bagian yang menarik. Saat aku memperoleh informasi lebih rinci tentang peristiwa ini, kudapatkan cerita bahwa ternyata, Bapak- bapak yang di-skors itu memang memiliki kebiasaan untuk menggoda dan 'colak- colek' pada para office girl.
Itu kebiasaan lama yang konon sudah diketahui umum. Hanya saja selama ini tak ada yang protes atau mengajukan keberatan mengenai hal tersebut. Pun menganggapnya bagian dari gurauan saja.
Hmmm...
***
Apa yang dilakukan Bapak- bapak yang diceritakan di atas itu, sebetulnya memang bisa digolongkan sebagai suatu indikasi terjadinya pelecehan seksual.
Itu langkah awalnya.
Yang perlu dipahami yaitu bahwa salah satu hal yang didefinisikan ke dalam pelecehan seksual adalah lelucon seks, menggoda secara terus menerus akan hal-hal yang berkaitan dengan seks baik secara langsung maupun melalui media seperti surat, SMS atau surat elektronik.
Termasuk dalam definisi ini juga adalah memegang ataupun menyentuh dengan tujuan seksual, atau ( secara berulang ) berdiri dengan dekat sekali atau hingga bersentuhan badan dan badan antar orang.
Masih ada banyak lagi definisi tentang pelecehan seksual. Tapi apa yang telah disebutkan di atas menunjukkan secara jelas bahwa office girl tersebut cukup sensitif untuk bisa memahami bahwa apa yang terjadi padanya adalah tindakan awal yang bisa menuju pada tindakan pelecehan seksual lain.