Baku cungkel adalah upaya yang dilakukan orang Manado ketika melihat sesamanya sudah sukses. Ketika sesamanya sudah berada di atas. Baku cungkel adalah upaya menjatuhkan pihak lain yang berada di atas. Baku cungkel adalah upaya supaya yang berada di atas bisa jatuh.
Kini, falsafah Baku Cungkel mulai terkikis. Namun bukan berarti sudah lenyap. Masih banyak orang Manado yang 'tidak rela' melihat sesamanya berhasil. Berbagai upaya lalu dilakukan supaya sesamanyaa itu jatuh. Dengan men'cungkel'nya.
3. Baku Abis Jo
Ungkapan ini biasa diucapkan pihak yang berseteru atau ketika terjadi perkelahian antar kampung. Baku abis jo arti harfiahnya kira-kira: mari saling menghabisi. Atau dengan kalimat lain: Jika kami habis, kalian juga habis. Atau, kami mungkin akan habis. Namun kalian juga pasti habis.
Orang Manado dikenal sebagai sahabat yang sangat menyenangkan. Ramah, terbuka, murah senyum dan suka bergurau. Namun eiittss, jangan sekali-kali menyakiti orang Manado. Jika disakiti, orang Manado akan melawan. Bukan sekedar melawan. Namun akan berjuang hingga habis. Abis kalu abis.
Kini, falsafah Baku abis jo diarahkan ke hal yang positif. Misalnya pertandingan olah raga. Jika ada pertandingan bola voli, atau basket, ungkapan 'baku abis jo' biasa diucap para penonton. Untuk memberi semangat kepada pihak yang bertanding. Supaya mereka berjuang hingga penghabisan...
4. I Yayat U Santi
I Yayat U Santi merupakan semboyan resmi Kabupaten Minahasa yang tersemat dalam lambang daerah Minahasa, sama seperti Bhinneka Tunggal Ika pada lambang Garuda. Arti harfiahnya adalah: Angkatlah Pedangmu.
I yayat u santi adalah ungkapan yang biasa diucapkan Teterusan (panglima perang kuno) ketika hendak bertempur. Biasanya ungkapan ini disambut para waraney (prajurit Minahasa kuno) dengan kumukuk, pekikan uhuuhuuu.
Kini, ungkapan itu masih sering diucapkan di Minahasa, terutama karena masih banyak musuh yang harus dihadapi. Yakni kebodohan, kemalasan dan kesombongan...
5. Baku Beking Pande