Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

7 Falsafah (Unik) Orang Manado yang (Tidak) Perlu Anda Tiru

23 Oktober 2013   08:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:08 54097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13824905771513116296

Falsafah ini awalnya hanya populer di kalangan akademisi. Belakangan, ungkapan ini juga populer di masyarakat. Ari harfiahnya adalah: saling membuat pandai. Yakni upaya membagi ilmu agar pihak lain menjadi lebih pandai.

Metode baku beking pande adalah, jika si A pandai memasak dan si B pintar menulis, maka si A mengajarkan kepandaian memasak kepada si B, dan sebaliknya si B mengajarkan teknik menulis kepada si A. Hasil akhirnya adalah si A jadi pintar masak dan menulis, dan si B jadi pintar menulis dan memasak. Kedua belah pihak menjadi lebih pandai.

6. Si Tou Timou Tumou Tou

Falsafah ini dipopulerkan Dr Sam Ratulangi, pahlawan nasional sekaligus Gubernur Sulawesi yang pertama. Arti harfiahnya adalah: Manusia menjadi manusia untuk memanusiakan manusia lain. Atau bisa juga: Manusia hidup untuk menghidupkan orang lain. Falsafah ini mengajarkan pentingnya memanusiakan orang lain. Bahwa hidup itu bukan hanya untuk diri sendiri namun juga untuk sesama.

Di Manado, falsafah ini kadang-kadang diplesetkan dengan: Si Tou Timou Tumongko Tou. Manusia menjadi Manusia untuk memangsa manusia lain....

7. Torang Samua Basudara

Falsafah ini dipopulerkan EE Mangindaan ketika menjabat Gubernur Sulawesi Utara (kini Mangindaan menjadi menteri di Kabinet Indonesia Bersatu) . Arti harfiahnya adalah: Kita Semua Bersaudara. Falsafah ini menekankan bahwa semua warga Manado (atau Sulut) adalah saudara. Tak peduli apa etnisnya, apa latar belakang ekonomi, apa agama, semua pada hakekatnya adalah saudara.

Falsafah inilah yang antara lain menjadi benteng sehingga Manado kini menjadi salah satu wilayah dengan tingkat konflik horisontal yang sangat rendah. Falsafah ini yang membuat berbagai upaya provokasi seperti pelemparan gereja, pemboman kantor Sinode GMIM atau pelemparan mesjid tidak melebar.

Falsafah ini diresapi masyarakat dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sesama saudara akan saling menjaga. Sesama saudara akan saling mengingatkan. Sesama saudara akan saling melindungi. Sesama saudara tak akan saling menyakiti.

Karena itu, di Manado, bukan pemandangan yang luar biasa jika Anda melihat remaja putri yang mengenakan jilbab tertawa cekikikan dengan rekannya remaja putri yang mengenakan kalung salib. Di Manado, semua yang berbeda keyakinan adalah saudara.

Sekalipun cukup populer, ada saja pihak yang mencoba memplesetkan falsafah ini. Dengan menyebut: Torang Samua Basudara Tiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun