Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Menu Praktis di Bulan Puasa

21 Juli 2013   16:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:14 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir minggu di bulan puasa.

Pradipta senang sekali. Para sepupu menginap di rumah.

Kakak Cintya, mas Pratama, abang Respati dan adik Kirana. Adik Radya juga ikut. Ditambah adiknya Nareswara dan Nareswari, rumah kayu jadi ramai sekali.

Pradipta dengan segera mengajak mereka mengeluarkan tenda. Dengan bantuan Kuti, tenda tersebut dipasang di halaman rumah.

Dee tertawa- tawa melihat anak- anak itu. Walau berpuasa, mereka tak nampak lelah dan masih juga terus berlarian di sekeliling halaman. Pratama bahkan meminta Kirana naik ke atas gerobak besi kecil yang biasa mereka pakai untuk mengangkut dedaunan kering dan mendorong Kirana kesana kemari di seputar halaman sambil tertawa- tawa.

Menjelang senja, Pratama yang memang memiliki energi yang sangat banyak mulai mencari- cari kesibukan lain. Dia bertanya pada Dee, " Tante, tante punya oregano? "

Oregano? Dee mengajaknya ke dapur dan membuka lemari bumbunya. Seingatnya dia memiliki sebotol kecil bubuk oregano. Dengan segera ditemukannya botol itu dan diberikannya pada Pratama. " Ini mas, ada untuk apa ? "

Pratama tertawa senang. " Aku masak ya tante, boleh kan ? "

Oh, tentu saja. Dengan senang hati.

Dee sudah lama tahu, Pratama mewarisi kesenangan ayahnya untuk turun ke dapur. Terbiasa melihat sang ayah masuk ke dapur untuk bersenang- senang di akhir minggu sejak dia kecil, Pratama remaja juga memiliki kegemaran yang sama.

" Aku lihat kulkas ya Tante, mau lihat ada tidak bahan- bahannya, " kata Pratama pada Dee.

Dee mengangguk sambil tertawa. " Ya, lihat saja, " katanya.

[caption id="attachment_267946" align="aligncenter" width="392" caption="Gambar: tumblr.com"][/caption]

" Bikin apa dik? " Cintya, si kakak, menghampiri adiknya yang sedang melongok- longok isi kulkas dan lemari dan mulai tersenyum- senyum senang sebab tampaknya dia menemukan apa yang dia butuhkan.

" Tante, daging cincang ini aku pakai ya? " kata Pratama pada Dee yang dengan segera mengangguk mengijinkan.

" Ya, pakai saja, " jawab Dee, " Perlu apalagi mas ? "

" Bawang bombay, susu cair, roti, keju, tomat -- ada semua tante, " jawab Pratama pada tantenya.

Dan begitulah. Senja hari itu dilewatkan bersama oleh lima orang anak beserta Dee di dapur.

Cintya rupanya dengan segera tahu apa yang akan dibuat Pratama, adiknya, sebab sudah beberapa kali masakan itu dibuat di rumah mereka. Dia memisahkan 10 lembar roti tawar dan menakar satu setengah gelas susu cair lalu merendam roti tersebut di dalam susu sampai rotinya lunak.

Dee membantu anak- anak itu untuk mencincang bawang bombai dan bawang putih lalu menumisnya. Ada dua siung bawang putih yang digunakan sementara bawang bombay yang dicincang dan kemudian ditumis Dee kira- kira tiga perempat ons beratnya.

Pradipta dan Kirana bersama- sama memarut keju. Pratama tadi menemukan keju yang masih utuh di dalam kotak seberat 200 gram di dalam kulkas. Dipotongnya separuh keju itu untuk digunakan dalam masakannya. Hanya sejumlah itu yang dia butuhkan. Separuh sisanya, dikembalikannya ke dalam kulkas.

Respati dan Pratama memarut beberapa butir tomat dengan total kira- kira seberat setengah kilogram. Parutan tomat ini disisihkan sebentar sambil menunggu bawang yang sedang ditumis Dee berbau harum.

" Mas, " kata Dee pada Pratama setelah keharuman tumis bawang memenuhi dapur, " Apa lagi setelah ini ? Tomat parutnya dimasukkan ? "

" Daging cincang dulu, tante, " jawab Pratama sambil menyodorkan tiga setengah ons daging cincang yang telah disiapkan pada Dee.

Dee memasukkan daging tersebut ke dalam tumisan bawang di atas kompor. Diaduknya sampai tampak daging tersebut matang dan disambutnya wadah berisi parutan tomat yang disodorkan Pratama, lalu dimasukkannya pula parutan tomat tersebut ke dalam wajan. Dicampurkannya pula sesendok pasta tomat ke dalam campuran tersebut, juga ditambahkannya seujung sendok teh oregano serta garam, gula serta merica bubuk secukupnya.

Setelah tumisan daging beserta bumbu itu siap, anak- anak tersebut dengan gembira menyiapkan pinggan tahan panas dan mengolesi tepinya dengan mentega. Mereka pula yang menyusun 5 lembar roti yang tadi sudah direndam susu di lapisan terbawah, menaruh sebagian adonan daging serta keju di atasnya, lalu menaruh kembali 5 lembar roti di atas lapisan danging dan keju tersebut.

Terakhir, mereka lalu menuangkan separuh sisa adonan daging ke atas lapisan roti yang baru saja mereka letakkan di dalam pinggan dan kemudian menaburkan keju parut di atas adonan daging tersebut.

Dee memperhatikan hasil kerja anak- anak tersebut. Lapisan roti-daging-keju-roti-daging-keju tampak tersusun rapi di dalam pinggan tahan panas tersebut. Dee lalu memasukkan pinggan tersebut ke dalam panggangan.

Setelah itu, kelima anak tersebut membantu Dee membereskan peralatan yang tadi mereka gunakan di dapur.

Waktu berbuka hampir tiba. Kelima anak tadi bergiliran mandi membersihkan diri sambil dengan gembira menanti waktu maghrib, saat ketika mereka akan dapat menikmati makanan yang telah mereka masak bersama- sama...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun