Aku tak terlalu sepakat dengan cara guru kelas 1-nya mendidik. Tapi kami memang bukan orang tua yang sedikit- sedikit protes ke sekolah. Kami kuatkan hati anak kami. Juga tentang gangguan dari teman- temannya, kami upayakan diatasi.
Guru kelas 1 anak bungsuku berbeda dengan guru kelas 1 kedua kakaknya. Sebab guru kakaknya saat itu dirotasi untuk mengajar kelas 2 SD.
Kelak di kelas 2 si bungsu diajar juga olehnya. Guru baik di kelas 2 ini bisa sedikit meredam cedera hati yang rupanya terjadi ketika kelas 1. Tapi belum cukup untuk memulihkan dia yang ternyata menurut second opinion yang kami dapatkan, terhambat prestasinya sebab ada bullying terjadi di sekolah. Bukan semata oleh teman- temannya, tapi juga... gurunya.
Aku seperti menyaksikan sebuah film berputar di depanku, kembali pada saat dia duduk di kelas 1 SD.
Sungguh kusesali mengapa dalam rangka membuat si bungsu kuat menghadapi dunia, kami orang tuanya agak lalai menyadari bahwa jika itu berasal dari orang dewasa, apalagi yang memiliki otorisasi seperti guru kelas, maka bully terlalu berat untuk dihadapi seorang anak seusia itu dan bisa menjatuhkan mentalnya sampai ke dasar. Merusak potensi. Menghilangkan kebahagiaannya.
Kepala Sekolah yang arogan itu sama sekali tak perduli. Mengabaikan apa yang dinyatakan dalam laporan psikolog kedua itu.
Sebab kami bersikeras, kami diminta menghubungi seseorang yang konon 'ahli' yang oleh mereka dijadikan penasihat. Yang ternyata percuma. Sebab ada banyak kepentingan bermain disana.
Kami berniat menaikkan kasus itu ke yayasan yang menaungi sekolah tersebut. Atau jika perlu, mengadukan ke Diknas.
Tapi, kami berhati- hati mengambil tindakan. Karena si bungsu sendiri tanpa ragu mengatakan dia ingin pindah sekolah saja. Tak lagi memikirkan kelas akselerasi, yang diinginkannya semata pergi dari sekolah itu ke sekolah baru yang lebih menyenangkan hati.
Sementara itu, hari keberangkatan kami ke Tanah Suci makin mendekat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H