Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Salah Urus KRL Jabodetabek yang Menimbulkan Keresahan dan Kerusuhan

28 Februari 2013   17:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:32 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

55 menit waktu tempuh antara stasiun Bogor Jakarta Kota atau Stasiun Bogor- Sudirman yang letaknya sudah dekat dengan area perkantoran dimana penumpang bekerja adalah pilihan yang baik bagi banyak orang.

***


[caption id="attachment_239391" align="aligncenter" width="460" caption="Gambar: www.republika.co.id"]

1362076378299771554
1362076378299771554
[/caption]

Sebelum moda operasi KRL diputuskan menjadi sistem operasi tunggal, dilakukan uji coba beberapa kali. Hasilnya? Begitu banyak keluhan, komentar negatif sampai yang bernada kasar dan sarkastis dari para penumpang KRL baik di media cetak, maupun di media sosial tentang hal ini.

Tapi, bisa diduga, keluhan itu diabaikan oleh PT. KAI.

Perbedaan paling terasa memang dirasakan penumpang kereta Ekspres. Dengan diterapkannya Single Operation bagi Commuter Line ini, perjalanan menjadi sangat tidak nyaman sebab kereta menjadi penuh sesak dan waktu tempuh lebih lama. Ini adalah efek langsung yang timbul karena mayoritas penumpang yang tadinya terbagi dalam 3 segmen kini terkumpul dalam Commuter Line itu serta berhentinya kereta di semua setasiun.

Yang mengherankan, Direksi PT. KAI ternyta ketika itu justru mengclaim bahwa uji coba Commuter Line berjalan lancar dan sukses.

Rupanya, masukan tentang betapa penumpang berdesakan seperti ikan sarden, gepeng menjadi dendeng, bagaimana AC di dalam kereta tidak berfungsi, pintu kereta tak bisa ditutup dan penumpang bergelantungan sebab jumlah penumpang melebihi kapasitas kereta api, dan pertanyaan mengenai keamanan penumpang ( menyangkut copet, jambret dan pelecehan seksual bagi para penumpang perempuan di dalam kereta ) diabaikan begitu saja oleh mereka.

Uji coba lancar dan sukses, katanya?

Jawabannya ternyata dapat ditemukan dalam artikel yang dimuat di Harian Republika kala itu. Ketika penumpang memandang uji coba tersebut sebagai kegagalan, ricuh, merugikan penumpang, dan sebagainya, Direksi PT. KAI menyatakan uji cobanya sebagai lancar dan sukses, sebab mereka ternyata melakukan uji coba dengan menaiki KRL Commuter Line ini dari stasiun Bogor ke Cilebut dan ke arah sebaliknya, dari Cilebut ke Bogor.

Oh, asal tahu saja stasiun Cilebut adalah stasiun terdekat dari Bogor, dan waktu tempuh antara stasiun Bogor dan Cilebut adalah 5 menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun