Tapi keputusan orang tuaku tetap. Aku boleh ikut dengan syarat tersebut, atau tak usah ikut sama sekali.
Akhirnya, dengan berat hati (dan agak kesal, he he he), kusetujui syarat tersebut.
Jika dulu hatiku kesal dengan keputusan itu, kini setelah aku menjadi orang tua, aku sungguh berterima kasih pada orang tuaku atas upaya mereka saat itu untuk tetap bisa membuat aku dapat bergaul dengan kawan- kawanku tapi tetap melindungi aku dari terjadinya hal- hal yang tak diinginkan jika situasi saat itu berkembang menjadi tak terkendali...
***
Kini, setelah aku dewasa dan menjadi orang tua, aku seringkali tersenyum sendiri dalam hati jika harus memberikan peringatan pada anak- anakku atau berpikir keras apakah aku akan mengijinkan permintaan mereka atau tidak.
Tak terlalu mudah, sebab seringkali situasinya muncul begitu saja. Dimana saja, kapan saja, dan dengan jenis soal yang sama sekali tak terduga.
Seperti masalah keselamatan saat naik kereta api yang terpaksa ‘kuceramahkan’ pada anak- anak saat sedang menonton film romantis di bioskop ( jelas sama sekali bukan saat yang tepat untuk 'ceramah' ! ) atau akankah kuijinkan atau tidak anakku berenang bersama… ikan hiu !
Aduh, ternyata memang tidak mudah, ya, untuk menjadi orang tua !
** Bersambung ke post " Jangan Ditiru: Adegan Berbahaya di Film 5 cm " **
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H