Dan begitu banyak yang ingin kukatakan tentang ayahku, maka hampir tak mungkin sebetulnya menceritakannya dalam sebuah posting di blog. Tapi, seperti juga betapa sulitnya, sebenarnya pada saat yang sama, betapa mudah pula mengatakan mengapa aku sepanjang hidupku selalu mencintai dan berterimakasih padanya.
Ini jawabnya: karena ayahku menunjukkan padaku seperti apa seharusnya seorang laki- laki bersikap.
Aku sungguh amat berterimakasih padanya karena ayahku tak pernah mencederai pikiran dan perasaanku sebagai anak perempuan yang begitu bangga pada ayahnya. Karena ayahku tak pernah meninggalkan kenangan kelam tentang langkahnya sebagai seorang suami, seorang ayah, seorang laki- laki.
Karena, dengan semua sikap yang ditunjukkannya itu maka aku selalu percaya bahwa ada laki- laki baik di dunia ini.
Dan kepercayaan yang amat kuat itu sungguh memudahkan langkahku…
***
Ayahku yatim piatu saat berusia empat tahun.
Sejak itu, kakek dari pihak ayahnyalah yang merawat dan membesarkannya.
Dan kakek ini, kemudian meninggal dunia pada saat ayahku duduk di bangku SMP.
Jadi, tugas membesarkan ayahku beralih sepenuhnya pada neneknya.
Yang bahkan bukan nenek kandung.