Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ambeien? Sayuran Ini Bisa Membantu Mengatasi...

4 Maret 2012   08:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:31 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir minggu yang meriah…

SEPERTI di banyak akhir minggu yang lain, minggu itupun tiga keluarga yang bersaudara berkumpul bersama.

Di pagi buta, telepon di rumahkayu berdering.

Pradipta berlari mengangkatnya. Dia terdengar berbicara sambil mengatakan “ Iya… “ beberapa kali. Tak lama kemudian pecakapan usai dan ditutupnya telepon itu.

“ Siapa yang menelepon, Dipta? “ tanya Dee pada anaknya.

“ Abang, Bunda, “ kata Pradipta pada Dee, “ Menanyakan apakah kita jadi datang ke rumahnya. “

Dee mengangguk sambil tersenyum. Abang yang dimaksud Pradipta adalah sepupunya, Respati.

Respati pasti sudah tak sabar untuk bertemu dengan para saudara, dan karena itu dia menelepon Pradipta untuk meyakinkan bahwa mereka akan datang ke rumahnya, sebab sebenarnya kabar bahwa mereka akan datang sesuai rencana telah disampaikan Dee pada Larasati, ibunda Respati, semalam.

“ Kak Cintya dan mas Pratama juga datang kan, Bunda? “ kata Pradipta pada Dee.

Dee mengangguk. “ Rencananya begitu, “ kata Dee.

Pradipta tertawa gembira. Dia berlari ke kamarnya, mengambil beberapa kartu permainan yang baru dibelikan Kuti untuknya dan memasukkan ke dalam ransel untuk dibawa dan dimainkan bersama para sepupu nanti di rumah Respati.

***


Seperti biasa saat mereka semua berkumpul bersama, gelak tawa terdengar dimana- mana.

“ Wortel! “ terdengar suara Pradipta.

“ Aaaahhh… “ terdengar suara Respati, tampak menyesal sekali sebab Pradipta lebih cepat dari dirinya.

Dee tersenyum melihat mereka. Pradipta, Pratama dan Respati sedang bermain bersama. Permainan dengan kartu- kartu dimana dalam sebuah kartu tersebut ada beberapa gambar, dan para pemain berkompetisi untuk bisa menjadi yang paling cepat menyebutkan nama satu benda yang sama dengan gambar yang ada dalam sebuah kartu lain yang ditarik acak.

Sementara itu, di tempat lain, Kirana dan Radya bergurau dengan si kembar Nareswara dan Nareswari. Tak jauh dari mereka, Cintya tenggelam dengan asyik dalam sebuah novel yang dipegangnya.

“ Ayo makan dulu yuk, “ terdengar suara Larasati, sang nyonya rumah, " Aku membuat Tinutuan, “ kata Larasati lagi.

“ Asyiiikkkkk, “ komentar gembira terdengar menyambut apa yang dikatakan oleh Larasati.

Larasati pandai memasak. Dan pagi itu rupanya dia membuatkan Tinutuan, bubur khas Manado, untuk sarapan pagi.

Mereka berkumpul di sekitar meja makan untuk mengambil Tinutuan, bubur berisi bermacam sayuran yang biasanya dilengkapi dengan ikan asin, juga sambal dengan rasa sangat segar yang terbuat dari campuran cabai rawit, bawang merah, tomat serta jeruk.

“ Ini, aku kebetulan juga punya Sambal Roa, “ kata Larasati pada para tamunya.

“ Wah, Sambal Roa? “ komentar Dee, “ Dapat darimana? “

“ Oleh- oleh dari tetangga sebelah, “ kata Larasati, “ Dia baru pulang dari Manado. “

Dee menyendok bubur yang masih mengepul panas itu ke dalam mangkuk. Beragam sayur tampak dalam campuran bubur tersebut. Ada labu kuning, bayam, kangkung, juga jagung serta daun kemangi.

“ Eh Dee, “ Larasati yang berdiri di samping Dee tiba- tiba seperti teringat sesuatu, “ Tau nggak, kangkung dan bayam itu juga obat ambeien, lho… “

“ Oh ya? “ jawab Dee.

Larasati mengangguk.

Tadi sesaat sebelum sarapan, Dee memang mengobrol dengan Larasati mengenai obat tradisional untuk ambeien, atau biasa juga disebut wasir.

“ Diapakan bayam dan kangkungnya? “ kata Dee pada Larasati.

“ Jika untuk bayam, tak ada cara khusus, Dee, “ kata Larasati, “ Bayam direbus, lalu dimakan, begitu saja. “

“ Kalau kangkung? “ tanya Dee ingin tahu.

“ Nah, kalau kangkung, yang diambil adalah bagian akarnya. Akar kangkung kira- kira segenggam banyaknya direbus dengan 3 gelas air, sampai sisa airnya kira- kira tinggal separuhnya. Air rebusan akar kangkung ini diminum pada pagi dan sore hari. “

“ Selain bayam dan kangkung, ada lagikah sayuran lain yang juga bisa digunakan untuk mengobati ambeien?"  Dee kembali bertanya pada Larasati.

Larasati mengangguk. “ Ada, Dee. Dan aku baru ingat, yang ini kegemaranmu…"

“ Oh ya, apa itu? “ tanya Dee penasaran.

“ Lobak, “ jawab Larasati.

“ Waaaah, lobak juga? “ kata Dee. Lobak memang kegemarannya. Dee sering memasak Soto Bandung, dimana lobak merupakan komponen penting dalam masakan itu. Dia juga menyukai acar lobak yang sering ditemukannya sebagai pelengkap Lumpia Semarang.

“ Diapakan lobaknya? “ tanya Dee pada Larasati.

“ Sama seperti bayam, tak ada cara yang khusus juga untuk lobak ini, kata Larasati, “ Dimakan sebagai sayur saja… “

Dee mengangguk tanda mengerti. Sembari bercakap- cakap, dia mengambil dan mencicipi Sambal Roa dengan aroma ikan Roa asap yang khas itu.

Dan pagi itu, sambil menikmati sarapannya yang lezat,  Dee memikirkan tentang obat- obat serta resep masakan tradisional. Lagi dan lagi Dee mengagumi betapa kaya negerinya yang memiliki begitu banyak bahan makanan serta resep dan budaya sehat yang diwariskan turun temurun...

13308279741543725639
13308279741543725639

p.s. written for a friend of mine. get well soon, my dear friend...

** gambar diambil dari: bbc.co.uk & bsnews.wordpress.com **

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun