Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kupu- kupu Malam

19 Februari 2012   14:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:27 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tiba di kota tujuan sore hari. Masih dengan ringan hati. Senang hati, malah. Sebab disana aku akan bisa bertemu seorang kawan baik yang kukenal sejak bertahun sebelumnya saat kami duduk di bangku SMA.

Kawan yang insinyur sipil ini karena pekerjaannya sering berpindah- pindah domisili, dan kebetulan sekali saat itu sedang tinggal di kota yang kukunjungi itu.

Sejak beberapa hari sebelumnya telah kuhubungi dia untuk mengabarkan rencana kedatanganku. Seperti juga aku, dia gembira bahwa kami akan bisa melewatkan waktu bersama- sama di waktu luang saat aku berada dikota tersebut.

Begitulah. Dengan niat untuk mengajakku berjalan- jalan dan makan malam, tak lama setelah aku tiba dan mandi serta berganti baju, kawan ini menjemputku ke hotel tempatku menginap.

Lalu…

Saat kami hendak melangkah keluar hotel, di tangga depan, sebuah becak berhenti. Seorang perempuan turun dari becak tersebut.

Aku terkesiap.

Kutoleh kawan yang berdiri di sisiku dengan pandang penuh tanya. Kawanku menggamit tanganku, mengajakku pergi tanpa mengatakan apapun. Barulah kemudian setelah kami berada agak jauh dari pintu hotel terdengar suaranya,  “ Dee… “ katanya, “ Hotel tempat kamu nginap itu memang terkenal sekali dengan perempuan- perempuan yang seperti itu tadi… Kamu akan lihat lebih banyak lagi malam nanti.“

Whaattttt?????

Aduh. Aku saat lajang dulu itu boleh saja menganggap duduk lesehan di tepi pintu yang setengah terbuka di bordes kereta api sebagai sesuatu yang menyenangkan. Aku juga bisa saja tak perduli saat mentari membakar kulit dan tertawa- tawa menatap kaki yang tergores karang atau tertusuk bulu babi. Tapi...

Harus menginap beberapa hari, sendirian, di hotel yang konon demikian terkenal di kalangan para kupu- kupu malam yang menawarkan jasa pada para lelaki hidung belang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun