Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Benarkah Superman Tak Pernah Melanggar Hukum?

28 Desember 2011   23:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:38 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prameswari, Dee, Kuti dan sang ayah yang berada di balik kemudi mulai tertawa. Ha ha ha.

Pradipta, rupanya tak hendak ketinggalan dan dengan logika kanak- kanaknya ingin turut memberikan pendapat. Dia menoleh pada Pratama dan berkata, “ Terus ya mas, aku pikir… Superman itu terbang- terbang begitu, memangnya dia punya SIM pesawat? Kan kalau orang mau menerbangkan pesawat harus ada ijinnya. Superman terbang nggak pakai ijin kan mengganggu pesawat yang lain… “

Pratama mengangguk. “ Iya, Dik, “ katanya pada Pradipta yang dipanggilnya adik, “ Mesti dibilangin tuh yang milih Superman buat iklan itu. Dia salah pilih tokoh. Superman itu contoh pelanggar hukum… “

Dee tertawa geli. Ha ha ha. Komentar Pratama yang luar biasa kritis itu sungguh lucu.

Inilah bedanya anak- anak dan orang tua, pikir Dee. Orang tua seringkali tidak konsisten. Mengajarkan pada anak untuk berbuat baik pada orang lain, memperlakukan orang dengan sepatutnya, tidak merusak fasilitas umum, dan taat pada aturan, tapi… orang tua seringkali justru tak bisa berpikir komperhensif seperti anak- anak, sebab cara pikirnya telah terkotak- kotak berdasarkan kepentingan tertentu.

Superman yang melawan kejahatan didefinisikan oleh pihak yang membuat iklan layanan masyarakat itu sebagai ‘tak pernah melawan hukum’, padahal melawan kejahatan sejatinya juga ada aturannya, tak berarti apapun boleh dilakukan pada pihak lawan dengan mengabaikan aturan yang berlaku. Sama seperti sebaliknya, perbuatan baik juga tak akan berarti jika sumbernya tidak baik. Memberikan sumbangan dari hasil korupsi, dalam klasifikasi Pratama pasti tidak termasuk perbuatan baik…

Lagi, untuk kesekian kalinya, Dee perpikir, seringkali orang tua memang harus belajar pada anak- anak yang malah lebih bisa berpikir jernih dan seimbang saat memberikan pendapat dibanding para orang tua...

p.s: post ini terinspirasi oleh kisah nyata...

** gambar diambil dari: sneakpeek.ca **

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun