" Virus, maksudnya, makanan itu tercemar penyakit ? " Prameswari yang bertanya kini.
" Bukan penyakit, tapi 'penyakit'. Ada Ibu Virus yang merusak suasana. Ibu Virus -- itu julukan pada salah seorang penghuni rumah di kompleks kami, " kata Kinanti menerangkan.
Oh. Mereka tersenyum lebar memahami. " Kenapa dia, nyebelin? Dia ikut masak- masak nggak? " tanya Dee pada Kinanti.
" Nggak, " Kinanti menggeleng, " Tapi dia datang ke acara itu. "
" Lalu? "
" Nah itu dia, " kata Kinanti, " Dia datang nyelonong begitu saja. Tak seorangpun dari kami yang bersepakat untuk berkumpul membawa masakan masing- masing itu yang cukup dekat dengannya. Tapi memang tak apa dia datang, sebab acara itu terbuka untuk siapapun di lingkungan perumahan kami. Hanya saja... "
Yang lain terus mendengarkan, menanti cerita Kinanti.
" Dia itu seperti tak tahu sopan santun, " kata Kinanti. " Kami semua sedang mengantri untuk mencicipi makanan, eh tahu- tahu dia memaksa masuk ke barisan paling depan untuk mengambil makanan duluan. "
" Hah?! Ajaib, " kata Larasati.
" Itulah, " jawab Kinanti, " Dan itu belum semua... "
" Kenapa lagi dia? " kata Prameswari.