Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mimpi yang Menjadi Nyata: Pertukaran Pemuda ke Jepang

3 April 2014   07:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:09 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena, ada satu hal yang kupentingkan tentang anak- anak, yakni bahwa mereka bahagia. Termasuk ketika mereka belajar, berprestasi, yang kuinginkan adalah mereka menikmati prosesnya. Bukan semata hasilnya. Sehingga sepanjang perjalanan itu, tak ada beban pada diri mereka.

Juga, mereka bisa memilih jenis prestasi yang mereka ingin raih. Tak harus menjadi juara di semua bidang.

Anakku ini, misalnya, selalu mewanti- wanti agar kami orang tuanya tak meminta dia bergabung dengan team olimpiade.

Oh, dia pernah, bergabung dengan team olimpiade. Saat duduk di kelas 4 SD, dia diminta oleh gurunya untuk bergabung dengan kakak- kakak kelasnya di kelas 5 untuk dilatih bagi persiapan olimpiade. Dia bersedia, dan dia menjalani pelatihan itu dengan baik. Saat seleksi, dia bahkan bertahan di tahapan yang lebih jauh dari kebanyakan kakak kelasnya.

Tapi rupanya dia tidak menyukai proses pelatihan olimpiade itu. Maka setelah itu dia selalu mengatakan pada kami orang tuanya bahwa dia tidak mau lagi ikut olimpiade. Dan kami biarkan saja. Tidak kami bujuk- bujuk.

Di depan anakku, aku tak pernah menyembunyikan kekagumanku pada anak-anak cemerlang yang memenangkan olimpiade, tapi di pihak lain sebab tahu bahwa bukan itu yang dia inginkan, juga tak pernah memintanya untuk ikut olimpiade lagi setelah pengalamannya di SD. Tidak di SMP, tidak juga di SMA.

Aku ingat alih- alih menjadi juara olimpiade, semenjak di SMA dia selalu mengatakan bahwa yang diinginkannya adalah masuk perguruan tinggi tanpa testing, dan suatu saat memenangkan program pertukaran (pelajar/ mahasiswa ) serta kelak, juga memperoleh beasiswa ke luar negeri buat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi .

Masuk perguruan tinggi tanpa testing, telah tercapai.

Lalu...

Ya itu.

Hatiku melonjak- lonjak senang saat kuperoleh berita bahwa setelah melalui tahapan seleksi, dia berhak bergabung dalam suatu program pertukaran pemuda: kunjungan singkat ke Jepang untuk melihat budaya, teknologi dan produk negara itu. Biaya sepenuhnya ditanggung oleh sebuah lembaga di Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun