Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mimpi yang Menjadi Nyata: Pertukaran Pemuda ke Jepang

3 April 2014   07:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:09 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anakku mengangguk. Deal.

Sejak hari itu, dia menikmati 'kebebasan'-nya. Kukatakan padanya dia boleh belajar jam berapa saja, sepanjang jumlah jam-nya (30 menit saja sehari yang kuminta ketika itu) dipenuhi. Juga dia boleh menghabiskan 30 menit tersebut sekaligus atau memecahnya menjadi beberapa bagian. Terserah.

Cara itu berhasil baik padanya. Nilai- nilainya bukan hanya tetap bagus, tapi semakin bagus. Dia menikmati cara belajar seperti itu dan... kami orang tuanya sebetulnya juga senang, ha ha, sebab dia mandiri seperti itu.

Tentang cara belajar seperti itu, pada suatu hari aku merasa menjadi ibu yang paling bahagia dan bangga di dunia ketika kubaca sebuah essay yang ditulis anakku saat usianya sekitar 16 tahun.

Untuk sebuah lomba, dia menulis essay tentang anak- anak yang tertekan sebab orang tuanya mengharapkan mereka berprestasi sampai pada tingkat dan dengan cara yang jika saja mereka bisa berteriak, mungkin mereka akan mengatakan "bukan itu yang aku inginkaannnn".

Sementara anakku menulis begini:

I am lucky, and I’m grateful for the fact that my parents have a belief that every child has his own particular time to shine. The time that they can reach out to their full potential when the feeling of being ready for it hits them. " I just want you to know that whatever you’re doing, or going to do, they’ll all come back to you. The result, whether it’s good or bad will only affect you, not me, not anybody else. And you should take responsibility for it, " my Mum said.

Dia juga menuliskan ini:

In fact, it really helped me enjoy studying. I can choose my ‘perfect time’. For someone that can’t help to stay still and focus—just like almost all of children in the world—have a control of when to do this or that aims to a comfortable situation which creates revolutionary ideas.

Ketika itu, membaca apa yang dia tuliskan, aku merasa mendapat hadiah bessaarrrrr sekali.

Dia katakan bahwa cara yang 'membebaskan' seperti itu membantunya menikmati proses belajar. Ah, itu sungguh sesuatu yang sangat berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun