Dan ini salah satu yang menyebabkan aku secara begurau ( atau mungkin maksud mereka betulan, ya? Ha ha ha ) oleh para orang tua teman anakku disebut sebagai ibu yang nggak perdulian, ibu yang nyantai banget dsb dsb.
Sebab aku tak pernah sibuk mengurusi peringkat berapa anakku.
Dan bagiku, itu bukan artinya tak perduli.
Aku dan suamiku tetap memeriksa prestasi dan pencapaian mereka, tentu saja. Memperhatikan berapa nilai rata- rata kelas, berapa nilai minimal kelulusan.
Masalah juara, itu menjadi relatif bagi kami. Bukan sesuatu yang absolut. Maka, jikapun mereka menjadi juara, itu bonus. Bukan keharusan.
Kecuali jika mereka yang menginginkan hal itu.
Maksudnya jika mereka yang menginginkan itu bagaimana ?
Nanti ya, kutulis dalam sambungannya. Yang ini, kutayangkan dulu...
** Bagian dua dari tulisan ini ada disini: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/04/13/ujian-nasional-nyantai-aja-lagi--648646.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H