Dee menggeleng.
" Inilah sayangnya. Tidak, tidak ada. Jangankan berita semacam beberapa minggu yang lalu itu yang bentuknya sekedar 'katanya... katanya', bahkan kali ini saja, tindakan akhirnya diambil karena sang pelapor gigih melaporkan dan menaruh tautan artikel dia yang menceritakan ada kebocoran itu dimana- mana di kolom komentar untuk mendapatkan perhatian. Sebab katanya, saat dia melaporkan pertama kali dan menuliskannya dalam bentuk artikel, artikel dia malah dihapus. "
" Dihapus? " tanya Kuti, " Kenapa ?"
" Sebab diminta bukti, " kata Dee. " Itu sebabnya dia akhirnya memberikan link dimana semua data itu bisa terbaca dan itu sebabnya akhirnya banyak orang membuka link tersebut dan melihat fakta bahwa data memang bocor. "
" Wah, " kata Kuti. " Seharusnya itu tidak terjadi. Selayaknya saat sudah ada yang melaporkan, tidak lanjut harus segera diambil, bukan menanti hingga pelapor harus menunjukkan bukti sejauh itu baru tindakan diambil. "
Dee mengangguk. Dia setuju. Dia menghargai bahwa saat ini konon kebocoran telah diatasi tetapi menurut Dee memang selayaknya saat laporan semacam ini masuk, ada kepekaan dan sense of urgency yang baik sehingga pengabaian atau bahkan lebih parah lagi, penghapusan artikel yang melaporkan kebocoran itu tak terjadi. Ini masalah serius yang harusnya diselesaikan segera. Bukan baru ditangani setelah sekian hari, sebab bahkan hitungan jam saja sebetulnya sudah terlalu lama.
Tentu, dapat dipahaminya keresahan yang terjadi. Banyak orang yang memberikan datanya sebab ada jaminan bahwa data itu akan dirahasiakan. Maka ketika data yang harusnya terlindungi itu bocor, ketidaknyamanan yang merebak menjadi sesuatu yang logis.
Kuti membaca- baca lagi smartphone-nya. Dan dia tersenyum kecil saat membaca suatu artikel.
" Dee, " katanya pada istrinya. " Sepertinya dampak bocornya data ini bukan hanya bahwa kelak data bisa digunakan untuk melakukan kebohongan oleh pihak- pihak yang tak bertanggung jawab, tapi pada beberapa orang, dampaknya terbalik, yakni kebohongan yang mereka lakukan selama ini menjadi terbuka. "
Oh? Dee berpikir sejenak.
" He...he," komentarnya," Maksudmu, ada orang- orang yang sering memberikan gambaran ini dan itu tentang dirinya sendiri dalam tulisan dia untuk membentuk suatu persepsi tertentu yang hebat dan ternyata setelah data ini terbuka tak sengaja, ditemukan bahwa apa yang diceritakannya itu semata isapan jempol ?"