Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Karena Anonim Itu Tak Sama dengan Membual (Catatan Tentang Kebocoran Data)

23 April 2014   02:37 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:19 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dee menggeleng.

" Inilah sayangnya. Tidak, tidak ada. Jangankan berita semacam beberapa minggu yang lalu itu yang bentuknya sekedar 'katanya... katanya', bahkan kali ini saja, tindakan akhirnya diambil karena sang pelapor gigih melaporkan dan menaruh tautan artikel dia yang menceritakan ada kebocoran itu dimana- mana di kolom komentar untuk mendapatkan perhatian. Sebab katanya, saat dia melaporkan pertama kali dan menuliskannya dalam bentuk artikel, artikel dia malah dihapus. "

" Dihapus? " tanya Kuti, " Kenapa ?"

" Sebab diminta bukti, " kata Dee. " Itu sebabnya dia akhirnya memberikan link dimana semua data itu bisa terbaca dan itu sebabnya akhirnya banyak orang membuka link tersebut dan melihat fakta bahwa data memang bocor. "

" Wah, " kata Kuti. " Seharusnya itu tidak terjadi. Selayaknya saat sudah ada yang melaporkan, tidak lanjut harus segera diambil, bukan menanti hingga pelapor harus menunjukkan bukti sejauh itu baru tindakan diambil. "

Dee mengangguk. Dia setuju. Dia menghargai bahwa saat ini konon kebocoran telah diatasi tetapi menurut Dee memang selayaknya saat laporan semacam ini masuk, ada kepekaan dan sense of urgency yang baik sehingga pengabaian atau bahkan lebih parah lagi, penghapusan artikel yang melaporkan kebocoran itu tak terjadi. Ini masalah serius yang harusnya diselesaikan segera. Bukan baru ditangani setelah sekian hari, sebab bahkan hitungan jam saja sebetulnya sudah terlalu lama.

Tentu, dapat dipahaminya keresahan yang terjadi. Banyak orang yang memberikan datanya sebab ada jaminan bahwa data itu akan dirahasiakan. Maka ketika data yang harusnya terlindungi itu bocor, ketidaknyamanan yang merebak menjadi sesuatu yang logis.

Kuti membaca- baca lagi smartphone-nya. Dan dia tersenyum kecil saat membaca suatu artikel.

" Dee, " katanya pada istrinya. " Sepertinya dampak bocornya data ini bukan hanya bahwa kelak data bisa digunakan untuk melakukan kebohongan oleh pihak- pihak yang tak bertanggung jawab, tapi pada beberapa orang, dampaknya terbalik, yakni kebohongan yang mereka lakukan selama ini menjadi terbuka. "

Oh? Dee berpikir sejenak.

" He...he," komentarnya," Maksudmu, ada orang- orang yang sering memberikan gambaran ini dan itu tentang dirinya sendiri dalam tulisan dia untuk membentuk suatu persepsi tertentu yang hebat dan ternyata setelah data ini terbuka tak sengaja, ditemukan bahwa apa yang diceritakannya itu semata isapan jempol ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun