Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kemeriahan di Asrama Haji Pondok Gede Jelang Musim Haji 2014

16 Juni 2014   06:03 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:33 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meriah !

BEGITU kesanku saat mengamati situasi di Asrama Haji Pondok Gede.

Musim haji sudah mendekat. Daftar para calon jemaah haji yang nomor porsinya termasuk pada daftar keberangkatan tahun 2014 ini telah diumumkan. Biaya ongkos naik haji untuk tahun 2014 ini juga telah ditetapkan. Dan kegiatan manasik haji untuk mempersiapkan pemahaman, pengetahuan dan mental para calon jemaah haji telah dimulai.

Begitu juga yang kami ( suamiku dan aku ) alami.

Pemberitahuan bahwa kami termasuk dalam daftar calon jemaah haji tahun ini kami terima pada akhir April yang lalu. Pelunasan biaya dilakukan tak lama setelah itu.

Lalu, manasik haji mulai dilakukan bulan Juni ini.

Manasik pertama diberikan di dalam ruangan. Berisi informasi mengenai ibadah haji. Baik syarat- syaratnya maupun informasi teknis yang akan dilakukan nanti sejak keberangkatan di Tanah Air, kegiatan di Tanah Suci dan kepulangan kembali ke Tanah Air.

Setelah itu, jadwal manasik berikutnya adalah praktek. Melakukan simulasi kegiatan yang akan dilakukan nanti di Tanah Suci, terutama untuk Thawaf mengelilingi Ka'bah, Sa'i yakni berjalan kaki ( atau berlari kecil ) tujuh kali dari dari Bukit Safa ke Bukit Marwah dan juga melempar jumroh, yakni melemparkan batu kerikil ke tiang, yang merupakan simbol perlawanan manusia kepada setan yang nanti akan dilakukan di Mina.

Dan kegiatan itu dilakukan di Asrama Haji Pondok Gede.

***

Ini pertama kali aku masuk ke dalam lingkungan Asrama Haji Pondok Gede, yang merupakan tempat transit menjelang keberangkatan dan kepulangan para jemaah haji.

Aku pernah kesana, duluuuu, berbelas tahun yang lalu, ketika menjemput kedua orang tuaku kembali dari perjalanan haji mereka ke Tanah Suci. Tapi saat itu berbeda. Sebagai penjemput, kami tak bisa masuk ke dalam dan hanya bisa menanti di luar pagar.

Saat manasik, tentu saja kami harus masuk ke dalam kompleks Asrama Haji tersebut.

Dimana persisnya tempat manasik itu, kami tidak tahu. Tapi sudah bisa kubayangkan bahwa akan ada miniatur Ka'bah disana.

Gedung pertama di sebelah kanan terlewati.

Lalu setelah itu, kulihat sebuah masjid di sebelah kiri. Dan... ah, pasti itu dia tempatnya. Sebab tampak bangunan berbentuk Ka'bah di tengah sebuah lapangan, lengkap dengan lingkaran di sekitarnya. Pasti itu tempatnya.

14028469201158698493
14028469201158698493
Mendekat ke arah lapangan, terlihat pula tiruan lintasan Sa'i, lengkap dengan kedua bukitnya.

Kami menuju ke pelataran masjid. Disana, tampak sudah banyak kelompok- kelompok yang rupanya juga sama seperti kami, akan melakukan manasik haji dalam bentuk praktek.

Kuamati, baik kelompok bimbingan haji kami, maupun kelompok lain, kebanyakan melakukan hal yang sama dalam sesi praktek ini.

Yang pertama, bagi para lelaki, cara menggunakan pakaian ihram.

14028466781141567047
14028466781141567047
Pakaian ihram adalah pakaian bagi para lelaki yang akan digunakan selama melakukan umrah dan haji di Tanah Suci nanti. Terdiri dari dua lembar kain. And that's all.

Tidak ada lagi selain dua lembar kain itu. Tak boleh berjahit. Dan digunakan tanpa pakaian dalam.

Maka tentu kain itu harus digunakan dengan cara dimana kain itu bisa menutupi dengan baik anggota badan yang memang seharusnya tertutup, dan dipihak lain tetap bisa memberikan keleluasaan gerak.

Kuperhatikan dengan senang hati, bahwa kebaikan hati dan tolong menolong telah dimulai disini. Beberapa orang, terutama tampaknya yang telah pernah melakukan ibadah umrah sebelum ini sehingga sudah pernah menggunakan kain ihram sebelumnya, membantu para lelaki lain yang masih mencoba- coba dan beberapa tampak masih agak kesulitan menggunakan kedua lembar kain ini.

14028452547716962
14028452547716962
Pada sesi manasik ini, kebanyakan kelompok menggunakan kain ihram dirangkapkan di atas baju yang dipakai. Walau kulihat juga ada kelompok dimana para lelakinya membuka baju luarnya.

Seusai para lelaki menggunakan pakaian ihram itu, maka sesi praktek dimulai.

Kami melakukan praktek Thawaf mengelilingi Ka'bah, juga Sa'i dari satu bukit ke bukit lain.

1402847589364173711
1402847589364173711
Beberapa kelompok, kulihat juga diberikan petunjuk di dekat tiang untuk melempar jumroh.

Ada banyak rasa di dada ketika melakukan manasik ini.

Ada banyak keharuan, rasa rindu yang mendesak- desak untuk berangkat ke Tanah Suci. Rasa syukur sebab akhirnya kesempatan untuk berhaji itu, Insya Allah tiba tak lama lagi.

***

Nah lalu, apa yang membuatku mengatakan bahwa kesanku di Asrama Haji Pondok Gede tadi adalah meriah?

Ini: diluar dugaanku, rupanya yang hadir disana bukan hanya para peserta manasik, tapi juga pedagang kaki lima.

14028490031946954865
14028490031946954865

Mereka berdagang banyak keperluan yang akan diperlukan oleh para jamaah haji kelak. Kuperhatikan, dari baju dalam dengan retseliting ( untuk menyimpan uang ), mukena, peci- peci, juga ada beragam perlengkapan lain.

Ada tali- tali berwarna- warni.

1402845866412552182
1402845866412552182
Dengan tertarik kuamati, buat apa tali itu. Oh, rupanya tali itu akan dibentuk menjadi jaring pembungkus koper.

14028446871404013508
14028446871404013508
Ada juga yang menjual gembok dan gantungan kunci yang diberi tanda garuda atau bendera merah putih, ditambah dengan grafir nama.

1402846283419148277
1402846283419148277
Tentu, pedagang makanan juga hadir. Dari bakso, siomay, sampai ke pedangang buah potong ada disana. Tak lupa, beragam jamu juga hadir.

14028448911818061264
14028448911818061264
Tapi satu hal yang paling menarik perhatianku tadi pagi adalah kreatifitas sebuah kelompok. Untuk memudahkan kelompoknya melihat pemimpin kelompok, selain para calon jamaah diberi selendang berwarna merah yang diikat dibahu, pemimpin kelompok itu membawa sebuah umbul- umbul. Diantara begitu banyak orang, hal ini akan membuat para anggota kelompok di belakangnya akan dengan mudah melihat dan mengikutinya.

14028444501817594453
14028444501817594453
Aku tak tahu apakah umbul- umbul itu juga nanti akan dibawa ke Tanah Suci atau hanya digunakan saat manasik haji, tapi hal itu sungguh menambah kesan menarik dan meriah yang kudapat saat melakukan manasik haji di Asrama Haji Pondok Gede.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun