Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Waspadalah di Musim Mudik: Asisten Rumah Tanggaku Ditipu dan Kehilangan Semua Uang dan Perhiasannya

20 Juli 2014   00:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:51 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Calon penumpang kereta menunggu di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2013). Calon penumpang di stasiun ini kerap datang terlalu awal sehingga harus menunggu lama di stasiun. (KOMPAS.com/ALSADAD RUDI)

Aku mencoba bertanya apa yang terjadi, tapi ceritanya tidak jelas, jadi akhirnya kukatakan padanya aku akan menelepon lagi nanti malam setelah dia tenang.

***

[caption id="attachment_334305" align="aligncenter" width="327" caption="Gambar: Wikipedia"]

14057689881702896464
14057689881702896464
[/caption]

Malamnya, kuhubungi lagi si mbak kutanya ceritanya.

Kubagi di sini, agar teman- teman yang hendak mudik, atau yang asisten rumah tangganya hendak mudik, bisa lebih berhati-hati.

Extra hati-hati, maksudnya. Atau extra extra extra hati-hati.

Sebab si mbak ini juga sebetulnya sudah aku wanti-wanti untuk berhati-hati.

Saat mengantarkannya ke stasiun sehari sebelumnya, kupastikan bahwa makanan dan minuman bekalnya kubeli sendiri. Baik nasi kotak untuk buka puasa, bekal untuk sahur, camilan dan air minumnya, aku sendiri yang membelikan.

Kuberikan padanya dengan pesan untuk tak menerima tawaran apa pun dari orang asing. Tidak makanan, tidak minuman. Kuwanti-wanti untuk menjaga barang bawaannya, menaruh telepon genggam di tempat yang aman, juga memastikan bahwa karcis dan KTP-nya tak terselip.

Ini bukan pengalaman pertamanya pulang mudik sendiri. Rute yang sama dengan kendaraan serupa sudah pernah dipergunakannya berulang kali.

Tapi ternyata terjadi juga peristiwa itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun