Itu yang dimaksud Dee.
Jika tidak setuju terhadap seks bebas, bukan gegap gempita pelarangan di Hari Valentine yang mesti dilakukan. Orang- orang, baik remaja maupun orang dewasa, yang bisa, mau, dan biasa melakukan seks bebas akan melakukannya, apakah itu di Hari Valentine maupun bukan. Begitu pula sebaliknya, seseorang yang meyakini bahwa hal semacam itu hanya boleh dilakukan dalam pernikahan yang syah tak akan melakukannya, kapanpun juga, di tanggal 14 Februari sekalipun.
***
Menurut Dee, pelarangan perayaan Hari Valentine justru mendangkalkan masalah. Semata menyentuh permukaan, dan bukan inti persoalan.
Dee sendiri tak khawatir dengan Hari Valentine. Dia tahu, di luar sana banyak remaja yang jikapun merayakannya, sekedar bertukar kartu, coklat atau boneka beruang atau seikat bunga. Biar sajalah mereka begitu. Itu bagian dari kesenangan masa remaja yang kelak akan menjadi sesuatu yang manis untuk dikenang, walau juga lalu akan dipahami sebagai sesuatu yang "nggak perlu- perlu amat dilakukan" saat dewasa ketika mereka mulai bersikap realistis dan praktis.
Dia juga tahu, di tanggal 14 Februari ini, ada juga banyak remaja yang tenang- tenang berada di rumah, bermain dan bercengkrama dengan kedua orang tua dan saudara- saudaranya di rumah mereka yang hangat dan penuh cinta. Mereka tak terpengaruh, tak terusik dengan urusan Hari Valentine sebab cinta selalu ada di sekitar mereka.
Ah.
Dee tak menutup mata. Mungkin memang ada sebagian remaja yang melakukan hal- hal yang tak sepatutnya mereka lakukan. Sesuatu yang terlalu jauh bagi mereka yang berusia belia di Hari Valentine ini. Tapi sekali lagi, hal semacam itu tak bisa diselesaikan semata dengan pelarangan perayaan Hari Valentine.
Jika ingin mencegah hal semacam ini terjadi, ajaran terhadap nilai- nilai hiduplah yang harus dilakukan, dan itu bahkan sudah harus dilakukan sejak usia yang sangat dini, jauh sebelum mereka menginjak usia remaja, agar saat mereka remaja, nilai- nilai itu sudah bersatu dengan dirinya dan mereka bisa dengan kuat memilih sikap untuk menjauhi seks bebas yang dikhawatirkan terjadi itu. Setiap hari. Setiap saat.
Pada hari Valentine maupun bukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H