Penjelasan Setyo langsung menuai komentar-komentar pedas netizen dimana sangat tidak mungkin di zaman Reformasi adanya ponsel-ponsel canggih yang bisa merekam video-video amatir dengan kualitas seperti yang beredar di netizen.
Ada hal yang tidak sinkron dari penjelasan Kadiv Humas Polri soal latihan menggunakan RPG tersebut. Dan itu pasti mengkikis kepercayaan public pada Polri.
Begitu juga dengan Penjelasan tadi malam Kadiv Humas Polri soal senjata-senjata berat yang diimpor. Â Apakah benar Prosedurnya sudah dilakukan tahap demi tahap?
Dari Detiknews ada kabar miring lagi berkaitan dengan senjata-senjata berat tersebut.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Warsita menjelaskan bahwa Senjata Berat yang diimpor itu yang masih berada di gudang Kargo Bandara salah satunya jenis SAGL (Pelontar Granat). Â Setyo menjelaskan sambil memperlihatkan senjata tersebut ke media dan mengatakan senjata itu bukan termasuk senjata militer meskipun bentuknya Seram.
Bersama dengan Kadiv Humas Polri, Kepala Korps Brimob Polri, Irjen Murad Ismail, mengupas spesifikasi senjata Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) keluaran pabrik Arsenal, Bulgaria. Murad mengatakan senjata tersebut tak dapat membunuh seseorang karena berjenis senjata kejut.
"Saya tekankan senjata ini bukan untuk membunuh tetapi kejut. Senjata ini kalau kita berbicara modelnya saja seram," kata Murad dalam konferensi pers di gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/2017).
Murad menjelaskan senjata yang baru dibeli pihaknya, memiliki daya lontar maksimal 100 meter dan tak memiliki alur. Peluru yang ditembakkan pun tak bisa lurus, memiliki sudut elevasi 45 derajat dengan bentuk peluru bulat.
Sayangnya penjelasan Murad ini jauh berbeda dengan data yang ada di situs Pabrik senjata tersebut. Â Pelontar Granat itu senjata Militer. Â Dikutip dari situs Arsenal, senjata itu bisa untuk menyerang target tunggal atau pun grup dengan jarak sampai dengan 400 meter. Senjata ini memiliki bobot 2,85 kilogram. Kecepatan lontarnya adalah 76 meter per detik.
Pelontar Granat ini berpasangan  dengan amunisinya dimana Amunisi ini efektif menyerang pasukan di lapangan terbuka ataupun tempat perlindungan ringan yang berjarak antara 40 hingga 400 meter.
Sesuai dengan nama tipenya, amunisi berjenis granat lontar ini berkecepatan rendah. Namun dia memiliki daya ledak fragmentasi yang tinggi.