Saking sulitnya melaksanakan segala urusan rumah tangganya itu, Murni mengaku, kadang-kadang dia sampai putus asa. Â
"Sejak paetua saki, karja yang beta rasa paleng setengah mati, adalah bacuci deng mamasa. Soal makanang manta, air dan kayu bakar, memang su ada tetangga yang bantu tiap hari. Tapi untuk proses akang, seringkali beta sampe manangis sandiri-sandiri. Kalau talalu saki, kadang-kadang beta sampe berdoa, mudah-mudahan kalo beta tidor, beta tidor selamanya jua," ungkap Murni sambil meneteskan air mata.
Dengan kondisi tersebut, Murni sangat berharap adanya uluran tangan dari pemerintah. Karena menurut dia, selain kuasa Tuhan, hanya pemerintah-lah yang mampu membebaskan penderitaan dia dan suaminya. Semoga harapannya itu, segera terkabulkan. Amiiin. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H