Karena Stories cuma bertahan 24 jam, kamu nggak perlu takut ada yang "menguji fakta". Ini semacam win-win solution untuk mereka yang pengen flexing tapi nggak mau ribet.
Apakah Ini Bisa Terjadi di Indonesia?
Melihat betapa pentingnya validasi sosial di kalangan anak muda Indonesia, nggak kaget kalau tren ini mungkin bisa booming di sini, atau malah sudah ada?
Banyak orang yang sudah terbiasa merasa harus tampil sempurna di Instagram, dari outfit yang serba branded sampai lokasi nongkrong yang estetik.
Apalagi dengan budaya kita yang seringkali menilai orang dari apa yang terlihat di permukaan, layanan seperti Get Your Flex bisa jadi sangat menarik bagi mereka yang ingin membangun citra tertentu.
Lalu Harus Bagaimana?
Kalau kamu merasa tergoda buat coba layanan ini, coba tanya diri sendiri: apa yang sebenarnya kamu cari? Apakah kamu benar-benar ingin hidup yang terlihat keren, atau kamu ingin hidup yang benar-benar bahagia?
Nggak ada salahnya punya media sosial yang terlihat menarik. Tapi jangan sampai obsesi untuk "tampil sempurna" justru bikin kamu kehilangan kebahagiaan nyata. Hidup itu lebih dari sekadar jumlah likes dan views.
Daripada bayar buat flexing, kenapa nggak investasi waktu dan uang untuk pengalaman asli? Nongkrong bareng teman-teman, eksplor tempat baru, atau sekadar menikmati me-time di rumah. Karena pada akhirnya, hidup yang paling keren adalah hidup yang kamu nikmati, bukan hidup yang cuma kelihatan keren di mata orang lain.
Jadi apakah masih tertarik buat bayar pura-pura keren, atau mending bikin hidup kamu keren beneran? Pilihan ada di tangan kamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H