Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membeli Kehidupan Palsu di Instagram

27 Desember 2024   10:47 Diperbarui: 27 Desember 2024   10:47 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi orang menggunakan layanan Instagram (sumber: Photo by SumUp on Unsplash)

Di satu sisi, layanan ini terlihat tidak berbahaya. Toh, siapa yang dirugikan? Kamu bayar, mereka kasih layanan, selesai. Tapi kalau kita gali lebih dalam, tren ini sebenarnya mencerminkan masalah besar.

1. Kehidupan Palsu Menggantikan Kehidupan Nyata

Ketika orang lebih peduli dengan bagaimana mereka terlihat daripada apa yang mereka rasakan, ada yang salah. Ribuan orang sekarang lebih memilih "memori palsu" daripada pengalaman nyata.

Ini bikin kita bertanya-tanya, kapan terakhir kali kita benar-benar menikmati momen tanpa mikirin harus posting apa di Instagram?

2. Meningkatkan Rasa Insecure

Ironisnya, layanan seperti Get Your Flex justru memperparah siklus rasa tidak percaya diri. Orang-orang yang melihat "kehidupan keren" kamu di Instagram mungkin merasa minder. Mereka nggak tahu kalau itu semua cuma pura-pura.

Jadi mereka juga mulai merasa perlu melakukan hal yang sama. Lingkaran setan pun berlanjut.

3. Kehilangan Makna Asli dari Media Sosial

Awalnya, media sosial diciptakan untuk menghubungkan orang, berbagi cerita, dan membangun komunitas. Tapi sekarang malah jadi ajang pamer dan lomba siapa yang paling keren. Jujur, ini melelahkan banget, kan?

Instagram Stories: Jembatan untuk Flexing

Salah satu fitur utama yang bikin layanan ini sukses adalah Instagram Stories. Fitur ini memungkinkan pengguna men-tag orang lain di konten mereka.

Dengan cara ini, kamu bisa muncul di highlight event-event keren tanpa benar-benar ada di sana. Followers kamu nggak akan tahu kalau itu cuma permainan tagging.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun