Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Di Perlintasan Nyerobot, di Bawah Jembatan Malah Tertib

7 Desember 2024   12:22 Diperbarui: 7 Desember 2024   12:56 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengendara motor menerobos palang pintu kereta di kawasan Kemayoran, Jakarta, Rabu (7/11/2012) (KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO )

Fenomena ini memang bikin bingung. Kalau dirunut, mungkin ada beberapa alasan: 

  • 1. Mentalitas "Masih Ada Waktu" 

Di lintasan kereta dengan palang pintu, banyak yang merasa kereta masih jauh, jadi "tidak apa-apa" untuk nyerobot. Padahal margin kesalahan sangat tipis. Satu detik bisa jadi penentu hidup dan mati. 

  • 2. Faktor Psikologis di Jembatan 

Jembatan kereta yang sempit memberikan kesan "tidak ada jalan keluar". Ini membuat orang lebih cenderung menunggu karena sadar risiko terlalu besar. Sementara di lintasan biasa, mereka merasa ada ruang untuk "selamat". 

  • 3. Kurangnya Kesadaran dan Edukasi 

Ketidaktahuan tentang bahaya lintasan kereta juga jadi faktor. Kampanye keselamatan sudah ada, tapi sepertinya kurang menggugah rasa takut atau disiplin pengguna jalan. 

Ayo Lebih Tertib! 

Kelakuan aneh pengguna jalan ini sebenarnya potret kecil dari bagaimana kita sering kali mengambil resiko tanpa berpikir panjang. Apakah kita mau terus seperti ini?

Kita bisa belajar dari fenomena di jembatan, kalau takut bisa bikin kita lebih disiplin, kenapa nggak diterapkan di pintu perlintasan biasa? Jangan sampai kelakuan nyerobot kereta ini jadi alasan untuk munculnya berita duka yang sebenarnya bisa kita cegah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun