Indonesia memang negeri penuh kejutan, termasuk dalam urusan kelakuan pengguna jalan. Ada fenomena yang bikin kita geleng-geleng kepala sekaligus tertawa getir. Coba lihat video di bawah ini yang sepertinya diambil di daerah Nganjuk, Jawa Timur.
@danisaditya80 #nganjuk #fyp  original sound - m
Jika biasanya ada saja pengendara yang nekat nyerobot palang pintu perlintasan kereta saat sudah turun, tapi yang ini malah berubah jadi warga paling tertib ketika kereta lewat di atas jembatan. Bingung nggak sih?
Saat Palang Pintu Turun Malah Nyerobot
Pemandangan ini sudah biasa: palang pintu kereta mulai turun, tanda bahaya berkedip, bunyi sirene meraung, tapi ada saja yang merasa dirinya lebih cepat dari lokomotif. Entah itu motor, mobil, bahkan kadang becak, dengan santainya melaju di antara palang yang sudah hampir menutup.Â
"Nggak apa-apa, keretanya masih jauh kok." Mungkin itu yang ada di pikiran mereka. Padahal, kereta api nggak bisa rem mendadak seperti motor matik. Sekali kereta nabrak, ya sudah, habis perkara.
Tapi logika semacam itu tampaknya kalah sama insting "kejar waktu" atau "bodo amat".Â
Ironisnya, mereka yang nyerobot ini sering kali malah bikin macet di tengah lintasan. Saat sirene makin keras, baru deh panik! Tapi anehnya, rasa malu atau takut jarang terlihat. Bagi mereka, itu cuma resiko berjuang.Â
Ketika Kereta Melintas di Atas Jembatan, Tiba-Tiba SopanÂ
Sekarang mari kita pindah ke kejadian di video itu. Terlihat semuanya tertib luar biasa sambil menunggu kereta melintas di atas jembatan.
Semua menunggu dengan tenang, walaupun ada satu yang nekat menerobos atau mendahului. Padahal kan tidak ada masalah jika mereka melintas di bawahnya? Apakah semua perlintasan harus dibuat jembatan agar lebih tertib?
Kenapa ini bisa terjadi? Apa karena takut jembatannya rubuh, atau kejatuhan kotoran dari kereta? Apa karena jembatan lebih angker? Atau mereka tahu kalau di situ tidak ada ruang untuk kabur? Mungkin juga, di momen seperti ini rasa takut akhirnya mengalahkan ego.Â
Kenapa Bisa Begitu?
Fenomena ini memang bikin bingung. Kalau dirunut, mungkin ada beberapa alasan:Â
- 1. Mentalitas "Masih Ada Waktu"Â
Di lintasan kereta dengan palang pintu, banyak yang merasa kereta masih jauh, jadi "tidak apa-apa" untuk nyerobot. Padahal margin kesalahan sangat tipis. Satu detik bisa jadi penentu hidup dan mati.Â
- 2. Faktor Psikologis di JembatanÂ
Jembatan kereta yang sempit memberikan kesan "tidak ada jalan keluar". Ini membuat orang lebih cenderung menunggu karena sadar risiko terlalu besar. Sementara di lintasan biasa, mereka merasa ada ruang untuk "selamat".Â
- 3. Kurangnya Kesadaran dan EdukasiÂ
Ketidaktahuan tentang bahaya lintasan kereta juga jadi faktor. Kampanye keselamatan sudah ada, tapi sepertinya kurang menggugah rasa takut atau disiplin pengguna jalan.Â
Ayo Lebih Tertib!Â
Kelakuan aneh pengguna jalan ini sebenarnya potret kecil dari bagaimana kita sering kali mengambil resiko tanpa berpikir panjang. Apakah kita mau terus seperti ini?
Kita bisa belajar dari fenomena di jembatan, kalau takut bisa bikin kita lebih disiplin, kenapa nggak diterapkan di pintu perlintasan biasa? Jangan sampai kelakuan nyerobot kereta ini jadi alasan untuk munculnya berita duka yang sebenarnya bisa kita cegah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI