"Jadi, apa rencana Ayah besok?" tanyaku sambil mengangkat alis.
Dia tersenyum, memandangku sambil menyeruput kopinya lagi.
"Besok? Ayah cuma mau duduk di sini lagi. Melihat matahari terbenam. Menikmati hidup."
Aku mengangguk, ikut tersenyum. Mungkin itu yang aku butuhkan, bukan jawaban, bukan rencana besar. Tapi momen kecil seperti ini.
Sebuah pengingat bahwa hidup bukan tentang siapa yang tercepat, tapi siapa yang bisa menikmati perjalanan dengan sepenuh hati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!