"Jadi, apa rencana Ayah besok?" tanyaku sambil mengangkat alis.
Dia tersenyum, memandangku sambil menyeruput kopinya lagi.
"Besok? Ayah cuma mau duduk di sini lagi. Melihat matahari terbenam. Menikmati hidup."
Aku mengangguk, ikut tersenyum. Mungkin itu yang aku butuhkan, bukan jawaban, bukan rencana besar. Tapi momen kecil seperti ini.
Sebuah pengingat bahwa hidup bukan tentang siapa yang tercepat, tapi siapa yang bisa menikmati perjalanan dengan sepenuh hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!