Tibalah pembukaan secara resmi FSAI 2020, oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia yang mengatakan, "Oleh karena itu, kegiatan seperti festival film bisa membuat masyarakat kedua  negara saling memahami karena dari film tergambarkan tentang Australia dan Indonesia. Sehingga, bisa saling mempelajari sama lain," katanya."Film merupakan jendela menuju budaya lain.
Pilihan kami atas film Australia dan Indonesia karya para alumni Australia memberikan wawasan tentang kreativitas dan keragaman kedua negara kita," Â jelas Gary Quinlan lagi.
Ia juga menambahkan bahwa kali ini, festival akan menghadirkan juga karya-karya yang diproduksi oleh alumni Australia Indonesia , seperti Film "Susi Susanti-Love All" yang diproduseri Daniel Mananta dan dua film dari Mira Lesmana, yakni "Bebas" dan "Kulari ke Pantai".
Ia yang malam itu juga baru kembali dari Australia menyatakan, pertemuan antara Perdana Menteri Australia Scott Morrison dengan Presiden Joko Widodo berhasil dengan baik. Ia menyoroti juga kesepakatan yang dicapai kedua negara pada akhir tahun lalu, yang disebut Comprehensive Strategic Partnership yang sangat positif bagi kedua negara.
Daniel Mananta yang juga hadir, didapuk untuk memberikan sambutan juga mengatakan bahwa ia cukup bangga pernah mengenyam pendidikan di Australia yang akhirnya membawa dia ke level sekarang.
Banyak pelajaran berharga yang ia dapat. Bahkan sejak di Australia pun ia sudah sering ikut serta dalam berbagai kegitan 2 negara ini, namun ia aneh kenapa baru sekarang ia diangkat sebagai duta atau Sahabat FSI, katanya sambil berseloroh.
====
Selain membawa beragam film ke penonton Indonesia, FSAI memberikan kesempatan bagi mahasiswa film dan sineas muda berbakat untuk belajar dari pembuat film dan alumni Australia.