*sebelumnya mohon maaf, saya pikir tulisan ini sudah terposting sejak hari kamis tengah malam kemarin, ternyata saat bersamaan pemadaman listrik di jam yang sama, memutus proses upload tulisan ini. Dan parahnya baru saya sadari beberapa menit lalu ketika membuka blog saya, tulisan ini tidak ada dalam list artikel terpublish*
++++
Kamis malam kemarin adalah pertama kalinya lagi saya menghadiri Festival Film yang satu ini, setelah alpa di 3 tahun kebelakang karena selalu bentrok dengan jadwal keseharian. Alhamdulillah kali ini bisa hadir, bisa chit chat bareng teman-teman lama, dan menambah relasi juga tentu kalau sudah ada di sebuah acara yang "senafas" dengan pekerjaan.
====
FSAI (Festival Sinema Australia Indonesia) kali ini memang sudah dilaksanakan untuk yang ke-5 kalinya di Indonesia dan kini dilaksanakan di 6 kota besar, yakni Jakarta (14-16 Februari 2020), Surabaya (15 Februari 2020), Makassar (15 Februari 2020), Mataram (15-16 Februari), Bandung (21-22 Februari 2020), dan untuk pertama kalinya di Yogyakarta (28-29 Februari 2020).
FSAI di Jakarta akan digelar di CGV Grand Indonesia. Sedangkan Surabaya di CGV Marvell City, Makassar di CGV Panakkukang Square, Mataram di CGV Transmart Mataram, Bandung di CGV Paris Van Java, dan Yogyakarta di CGV Hartano Mall.
Film ini praktis mewakili Australia untuk dikenal masyarakat kita tentunya. Explorasi alam terutama di Australi Utara, suku aborogin yang masih memegang teguh adat istiadatnya, serta kehidupan modern peranakan aborigin, menjadi daya tarik utama, selain isi cerita film yang "bergelut" dengan kisah pernikahan 3 generasi yang dibalut bumbu-bumbu komedi cerdas dan masih ringan untuk membuat kita tersenyum atau bahkan terbahak.
Selain "Top End Wedding", FSAI 2020 kali juga menyajikan berbagai genre film yang beragam. Mulai dari film thriler psikologis bertajuk "Angel of Mine", serta film horor bertajuk "The Babadook", yang pasti akan disukai oleh penikmat film horor di Indonesia karena memiliki banyak kemiripan dengan film-film horor yang dibuat oleh sineas lokal.
Kemudian yang terakhir, sebuah film dokumenter fitur inovatif bertajuk, "2040" yang di setting tahun 2040 yang membedah segala persoalan lingkungan di dunia saat ini dan masa yang akan datang.
====