Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Change.org : Isu Politik Tidak Dominan di Masyarakat Kita

21 Maret 2019   09:11 Diperbarui: 22 Maret 2019   07:46 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apalagi jika kasus tadi sudah masuk ranah hukum, sangat terbuka kemungkinan ada permainan "bawah tangan" di dalamnya. Inilah mengapa, KPK sangat intens juga memperhatikan setiap pergerakan petisi di change.org.

Bersamaan dengan itu pula, change.org memberikan plakat penghargaan kepada Kementerian LHK, sebagai mitra teraktif dan terresponsif dalam setiap pergerakan dalam change.org Indonesia. 

Kementerian LHK dinilai berkontribusi besar dalam memberikan masukan, memberikan waktu, dan memberikan kesempatan berdiskusi bagi change.org dalam setiap bahasan terkait petisi yang berjalan selama ini.

====

Dokpri
Dokpri
Menilik lagi isi paparan Arief Aziz di awal, ada hal unik lainnya yang menjadi utama dalam pembahasan pertemuan change.org dengan para relawan, influencer, masyarakat kali ini. Yakni membuka mata kita bahwa di tahun politik Indonesia saat ini. 

Dimana masyarakat terbagi menjadi 2 kubu terbang dan kubu berenang, dimana masyarakat saling unfriend, dan keluar dari grup WA (WhatsApp) karena beda pilihan politik, dimana masyarakat saling serang di medsos, dan dimana masyarakat seperti tidak peduli urusan lain yang terjadi disekitarnya (bahkan seringkali masyarakat kehilangan info gosip yang dulu lebih tinggi perhatiannya dibanding urusan politik). 

Ternyata ada 1 hal yang mengejutkan bagi change.org, yakni ternyata masyarakat masih peduli dan sangat peduli terhadap isu lingkungan hidup dan isu penegakan hukum yang ada di sekitar kehidupannya.

Dokpri
Dokpri
Hal itu terbukti, dengan meningkat tajamnya hasil-hasil petisi yang digelar oleh change.org dalam 4 tahun terakhir. Di 2018 ini, justru meningkat tajam, bahkan hingga puluhan kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya suara dan tandatangan yang diberikan dalam setiap petisi. Hal yang cukup membuat kaget ketika ada stigma bahwa di tahun politik, isu apapun akan mati ditinggalkan. 

Artinya, walau kondisi masyarakat ini sedang terbelah, sebetulnya kebaikan untuk menuju perubahan tadi, masih ada disetiap orang di Indonesia. Semua ingin kebaikan ada di Indonesia.

Maka dari itu, acara yang ditutup persembahan lagu bertema perubahan iklim dari Keenan Avalokita Kirana (tonton disini), dan suguhan perkusi fantastis dari kelompok anak jalanan Sanggar Akar (tonton disini), membuahkan kesimpulan, bahwa bukan Sosial media, bukan Petisi, bukan pula Teknologi yang bisa melakukan perubahan, namun DIRI KITA SENDIRI, sebagai AKAR dari kekuatan perubahan.

Masyarakatlah yang mampu melakukan perubahan...karena sejak dulu aktivis, masyarakat sudah bergerak dalam menjaga negara dan lingkungan ini tetap baik, semua hanya beda fasilitas dan tools pendukungnya saja. Teruslah lakukan perubahan, menuju Indonesia dan Dunia yang lebih baik, karena kitalah AKAR kuat yang menopang tumbuhnya pohon besar dan kokoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun