Bagja salalawasna.
(Bahagia selamanya)
Simkuring, Gilly Prayoga W. - Urang Jatiwangi, nu ngumbara ka kota Bandung "
(Saya, Gilly Prayoga W. - Orang Jatiwangi, yang mengembara ke kota Bandung)
***
Dilan, sosok anak "begajulan" namun romantis mampus ini, sudah menjadi ikon dalam "seni" kehidupan remaja saat itu, yang ,membuat kita tidak bisa menutup mata karena yang ditampilkan adalah memang "potret" remaja yang "slenge'an", motoran (biar dibilang keren) bahkan gabung ke geng motor (biar makin keren) yang masing-masing geng tadi saling bersaing bahkan suka tawuran, suka "melawan" ke gurunya (terlebih jika anak tadi dari kalangan berada atau mungkin anak pejabat), punya pacar atau saling bersaing dalam mengejar cinta primadona sekolah, dan lain-lain.
Pahami cerita/film, juga bagian dari sejarah, potret kehidupan masa lalu yang dibumbui fiksi baik tokoh maupun perjalanannya agak lebih menarik untuk dibaca/ditonton.
Kita, sebagai penikmat, pemerhati, dan pengkritisi lah yang seharusnya mampu menceritakan itu semua kepada generasi kemudian apa makna positif dan negatifnya dari apa yang tersaji dari literasi maupun karya audio visual yang ada.
Sebagai penghargaan pun, apakah bentuknya taman, nama jalan, piagam, atau piala, juga demikian. Jangan hanya melihat dari kasat mata, tapi lihat dari makna.
Dilan memang sosok negatif dalam perilaku diluar rumah, tapi jika meilik bagaimana kehidupan dengan ibunya, ayahnya, saya rasa 2 jempol tangan kurang untuk Dilan.
Bagaimana rasa, dan perjuangan cinta dan proses belajar pun bisa jadi teladan dari sisi pantang menyerah dan menjaga komitmen/ janji untuk ditepati. Nilai itulah yang bisa dijadikan pembahasan, ketika kita dan generasi selanjutnya, duduk-duduk di pojokan GOR Saparua membahas "isi" dari novel dan film tadi.
Pengharapan Bandung yang kemudian akan "menambah" poin pariwisatanya dengan wisata literasi, selain wisata kuliner dan Fashionnya tentu... toh sekarang bandara sudah dibangun dengan bagus, belum lagi nanti ketika bandara dan koneksi kereta cepat plus tol menuju bandara Kertajati selesai, Bandung juga mungkin akan menjadi layaknya Pantai Laskar Pelangi yang juga saat ini terdapat musium literasi karya-karya penulisnya, Andrea Hirata.