Mohon tunggu...
rully sanjaya
rully sanjaya Mohon Tunggu... karyawan swasta -

hanya seorang rakyat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Freemasonry

31 Juli 2012   14:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 1890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Setelah kemenangannya mengalahkan Maxentius di Milvian, Konstantin semakin berjaya dan mengukuhkan cita-citanya untuk membangun the sun imperium untuk menyatukan dunia: satu pemerintahan, satu agama, dan satu kewarganegaraan. Dan mengukuhkannya dalam satu kata magis yang disebut: in hoc signo vives (dengan tanda ini kamu akan menang). Cita-cita serta ritual Paganisme Konstantin telah menjadikan salah satu aspirasi bagi Iluminasi.


4. Presiden AmerikaPada umumnya presiden Amerika adalah anggota freemason, seakan-akan sulit seorang calon presiden untuk berhasil menduduki jabatan puncaknya, kecuali harus menjadi anggota freemason terlebih dahulu. Presiden Amerika yang terbunuh seringkali terkait dengan sebuah organisasi rahasia, kemudian menjadi misteri dan pembunuhnya tidak pernah terungkap secara tuntas (dark case). Sebab itu, disimpulkan bahwa Abraham Lincoln dan John E Kennedy dibunuh karena ia bukan anggota freemason.


Presiden Amerika yang menjadi anggota freemason antara lain, sebagai berikut:


1. George Washington, 04-11-1752, Fredircksburg, Lodge no 4.


2. Virginia James Monroe, 09-11-1775, Williamsburg, Lodge no.6.


3. Virginia Andrew Jackson, Harmony, Lodge No.1.


4. Tennessee James Knox Polk, 04-09-1820, Columbia, Lodge no.31


5. TennesseeJames Buchanan, 24-01-1817, Lodge no.43.


6. Penn sylvania Andrew Johnson, Greenville, Lodge no.119.


7. Tennessee James A. Garfield, 22-11-1864, Columbus, Lodge no.20


8. Ohio William McKinley, 03-04-1865, Hiram, Lodge no.21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun