Turun lembut dari langit biru,
Menyapa bumi dengan goyangan yang damai.
Tetesan air berdansa riang seperti senyum,
Menghapus jejak panas memberi hidup baru.
Gelora rindu dari awan-awan tinggi,
Jatuh dalam pelukan bumi yang haus.
Setiap tetes adalah nyanyian kehidupan,
Menyapu segala kering dan terlalu gersang.
Di balik awan, pelangi menari,
Warna-warni cinta terhampar di ufuk.
Hujan adalah peluk erat dari langit,
Menyirami hati yang kemarin gersang.
Gurat-gurat hujan di jendela kaca,
Menyelinap dengan lembut seperti peluk mesra.
Mengajak kita ke dalam dunia yang tenang,
Menghapuskan duka, merangkul dalam damai.
Dengarlah
irama hujan yang lembut,
Seolah-olah piano, biola, sexapon bertabuh
mengalun lagu teduh.
Mengajak bumi dan langit bersatu,
Menyatu dalam syair yang abadi.
Hujan, pembaruan dari sang pencipta,
Menyirami bumi dengan kasih sayang.
Dalam setiap tetesnya kisah kehidupan berlanjut,
Menyemai harapan, menyegarkan jiwa yang letih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H