Mohon tunggu...
RUH Saputra
RUH Saputra Mohon Tunggu... Insinyur - Bisnis

Sama dengan di atas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Satrio Piningit, Pancasila dan Penggenapan Kitab Kejadian

2 Mei 2023   13:52 Diperbarui: 2 Mei 2023   13:59 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya adakah ajaran asli bangsa ini dalam menata negara dan dunia? Jawabannya ada, dan namanya Pancasila. Sudah sangat dipahami, Pancasila adalah kristalisasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Saya meyakini Pancasila adalah ajaran terakhir Tuhan untuk mencapai kejayaan serta "kesempurnaan" peradaban manusia. Pada tahun 2017 Saya menulis buku yang berjudul "Adakah yang lebih baik dari Pancasila?". Dari buku tersebut kita akan paham bahwa Pancasila adalah ajaran Tuhan sebagaimana ajaran yang lain dari Tuhan, dan untuk mencapai kejayaan dan kesempurnaan di atas, tidak ada"alat" yang lebih baik dari dari Pancasila.

Ketika ada sudut pandang yang apabila mendengar kata "ajaran" asosiasinya kepada agama, maka ketahuilah ketika Pancasila sudah dipahami dengan benar maka pada satu sosok, dia dapat menjadi seorang Muslim yang soleh, Kristen yang sejati, Hindu yang taat atau Budha yang taat. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena falsafah dasar beragama telah ada pada Pancasila.

Saya meyakini bahwa ajaran yang dibawa oleh Satrio Piningit atau Budak Angon atau Imam Mahdi atau apapun sebutannya pastilah Pancasila.

Saya pun ingin mengoreksi beberapa kalangan yang selalu mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi mercu suar dunia. Mercu suar hanya menerangi tempat jauh namun di tempatnya sendiri gelap. Yang benar adalah Indonesia akan menjadi negara besar dan disegani, dan akan menjadi pusat dan pusarannya dunia. Inilah keinginan Tuhan sekaligus buah dari penggenapan janji-Nya kepada Ibrahim AS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun