Ranomi bahkan memecahkan beberapa rekor dunia dan Eropa, baik nomor individual maupun bersama rekan-rekannya.
Di Olimpiade Beijing 2008, Ranomi mendapatkan medali emas melalui nomor estafet (4x100 meter).
Di Olimpiade London 2012, Ranomi meraih medali emas di nomor 50 meter individual.
Namun di nomor estafet 4x100 meter putri bersama rekan-rekannya Marleen Veldhuis, Femke Heemskerk, dan Inge Dekker, gagal mempertahankan medali emasnya, dan hanya meraih perak.
"Ketika saya mencapai finis, saya melihat ke papan, nama saya tercantum sebagai yang pertama. Ini adalah pengalaman yang tidak terlupakan," kata Ranomi tentang pencapaian emasnya di 50 meter London 2012.
Ranomi juga menceritakan saat pulang ke Belanda usai dari Olimpiade London, dia diperlakukan layaknya selebritis. Suatu kondisi yang menurutnya sangat memabukkan.
Namun demikian, Ranomi menyadari kondisinya untuk memegang motivasinya sebagai seorang atlet renang.
Darah keturunan Jawa berasal dari ayahnya Rudi Kromowidjojo. Kakeknya adalah kuli asal Jawa yang dibawa Belanda untuk dipekerjakan di perkebunan di Suriname.
Ayahnya yang dilahirkan di Suriname pindah ke Belanda dan menikah dengan gadis Belanda, Netty Deemter. Ranomi mempunyai satu saudara laki-laki, Chjanoy Kromowidjojo.
"Karenanya saya sangat sedikit sekali mengenal tentang Indonesia," kata Ranomi.
Suriname adalah sebuah negara di Amerika Selatan. Sebelumnya daerah ini namanya adalah Guyana Belanda karena bagian dari koloni Belanda, sama seperti Indonesia.