Domini mengatakan dari 200 an jurnal arkeologi yang pernah dibacanya, hanya 4 jurnal yang membahas wabah atau penyakit masa lalu (Paleo Epidemiologi).
Domini mengatakan tidak banyak peneliti yang fokus pada Paleo Antropologi itu. Di Indonesia hanya ada kurang 5 orang. Infrastruktur penelitian tentang penyakit menular juga terbatas.
Padahal menurutnya, penelitian itu penting untuk mempelajari wabah masa lalu guna mitigasi wabah. Apalagi wabah itu tak terlihat dan sulit terdeteksi seperti Covid-19.
Adapun ciri-ciri mereka yang terpapar itu akan mengalami kondisi muntah-muntah, pembengkakan, nyeri pada kelenjar getah bening, sakit kepala, dan demam dalam waktu satu hingga tujuh hari setelah terkena bakteri.
Dua tahun telah berlalu dunia dan Indonesia mengalami pandemi Covid-19. Sejumlah upaya telah diusahakan, dari protokol kesehatan 3M, 3T, dan vaksinasi.
Indonesia bahkan kini tercatat dengan jumlah kasus harian tertinggi di dunia.