Di Welahan itu Kartini sempat menyaksikan upacara memperingati ulang tahun arwah.
Sebenarnya Abendanon tidak percaya kepada segala sesuatu yang berbau takhayul. Kartini berusaha memberikan pemahaman yang logis kepada sahabatnya itu.
Percaya atau tidak percaya. Konon desa di wilayah Kabupaten Jepara terbebas dari wabah penyakit setelah patung Dewa Santik Kong dibawa dan diarak keliling desa.
Dewa Santik Kong memang dianggap sebagai dewa penyembuh. Kartini pun sembuh karena meminum abu dari dewa Santik Kong yang dicampur air seperti yang sudah disebutkan di atas. Oleh Kartini Santik Kong ini disebut dengan "Bapak Besar"
Asap dari dupa biting yang diarak itu menyebar ke seluruh penjuru desa untuk menangkal virus penyakit.
Dalam suratnya Kartini juga menjelaskan sikap vegetarian nya sudah dimulai ketika dia berusia 14-15 tahun. Semula Kartini tidak memberitahu keluarganya tentang sikap vegetarian itu.
Akan tetapi setelah diberitahu, beberapa saat sebelum dia menulis surat itu, ibunya tidak tidak menentang sikap Kartini, malah bergembira.
Sejarawan JJ Rizal menyebutkan surat Kartini itu menunjukkan keterbukaan pemikiran Kartini tentang agama-agama di sekitarnya.
"Kartini seorang Muslim, terkesan dengan Buddha, dan bergaul dengan orang Kristen," kata Rizal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H