Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kurang Tidur di Indonesia Meningkat Selama Pandemi, Mengapa?

17 Februari 2021   10:02 Diperbarui: 17 Februari 2021   10:10 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidur (republika.co.id)

Usia 3-6 tahun 12-13 jam. 6-12 tahun 10 jam. Sejumlah studi menemukan anak yang tidur kurang dari 6 jam per hari pada kemudiannya berisiko akan mengalami obesitas.

Selain itu kurang tidur pada dari semestinya akan membuat si anak mempunyai masalah perilaku di sekolahnya, tidak konsentrasi dalam belajar, dan menjadi anak yang hiperaktif.

Pada remaja (12-18 tahun) kebutuhan mereka adalah 8-9 jam. Jika Anda melihat seorang remaja yang punya nilai buruk di sekolah atau mengalami depresi, kurang tidur bisa menjadi salah satu penyebabnya.

"Kita-kita" yang usia 18 sampai 40 tahun butuh 7-8 jam waktu tidur seharinya. Di sini para pakar menganjurkan untuk memenuhi durasi itu untuk menjaga kesehatan kita.

Di atas tadi, 40 tahun hingga 60 tahun dibutuhkan waktu tidur 7 jam. Bahkan di atas 60 tahun, 6 jam durasi sudah cukup.

Nah dari uraian di atas, terlihat semakin bertambahnya usia seseorang maka durasi tidur yang dibutuhkan akan semakin berkurang.

Dari survei seperti yang disebutkan di atas, didapati sebanyak 24 persen cuma "bobo" 6 jam per malamnya.

Ditemui persentase yang sama, yaitu 17 persen, mereka yang tidur selama 5 jam dan 8 jam per malamnya. Sedangkan mereka yang tidur 7 jam per malamnya hanya 16 persen.

Cuma sedikit kan mereka yang tidur ideal?

Lantas mengapa selama pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari 12 bulan ini, persentase mereka yang tidur kurang mengalami kenaikan?

Penelitian menyebutkan hal tersebut dikarenakan mereka mengalami setidaknya gangguan mental karena ketakutan terserang virus, kehilangan pekerjaan atau usaha, informasi menyeramkan soal pandemi, kesepian, isolasi, aturan protokol kesehatan yang ketat, juga sedih melihat kematian orang-orang terdekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun