Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Imlek di Indonesia, Dilarang Orba, Diijinkan Gus Dur, Disempurnakan Megawati Jadi Hari Libur

11 Februari 2021   09:04 Diperbarui: 11 Februari 2021   09:23 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun apakah kebijakan tersebut tepat adanya?

Orang-orang Cina di seluruh dunia, termasuk Indonesia, ingin bersukacita dan merayakan hari yang istimewa, Tahun Baru Imlek.

Orang-orang Tionghoa di Indonesia nampaknya kecewa dengan Inpres tersebut, kebebasan mereka terkekang untuk bersukacita.

Perjuangan suami dari Sinta Nuriyah Wahid tersebut dinarasikan kembali oleh Gus Ami, atau Abdul Muhaimin Iskandar dalam sebuah acara yang dinamakan "Kongko Show Live" yang dihelat oleh Rumah Komunitas TV, Sabtu (7/2/2021) malam WIB. Kongko atau kongkow-kongkow berarti ngomong-ngomong atau perbincangan.

Gus Ami menilai kebijakan Gus Dur membuka keran lagi, adalah sebagai wujud pluralisme. Gus Dur memperkenalkan konsep kebhinekaan atas kebangsaan non-rasial.

Gus Ami juga menekankan sejak Gus Dur diangkat menjadi presiden, seluruh keluarga besar NU (Nahdlatul Ulama) dan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) berkomitmen tidak ada lagi bentuk rasialis kepada siapa pun.

"Maka Inpres Soeharto itu dicabut dan diganti dengan Keppres Gus Dur," kata Gus Ami.

Kendati Gus Dur menegakkan nilai-nilai Pancasila, akan tetapi kebijakan Gus Dur tersebut menimbulkan pertentangan juga dari sejumlah pihak. 

Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan, pada saat itu Gus Dur banyak dimusuhi dan difitnah oleh kelompok-kelompok tertentu.

Salah satu imbasnya, menurut Gus Ami, suara PKB menurun drastis di Jawa Barat. PKB adalah partai yang didirikan oleh Gus Dur pada 23 Juli 1998.

Gus Ami mengatakan bangsa Indonesia harus bersyukur karena kita sekarang dapat menikmati keberagaman serta keindahan toleransi di Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun