Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wilayah Kekuasaan Majapahit Bahkan Sampai Madagaskar, tetapi Mengapa Australia Tidak?

1 Januari 2021   10:05 Diperbarui: 1 Januari 2021   19:54 15377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik disimak sejarah tentang Kerajaan Majapahit, kerajaan yang digadang-gadang sebagai kerajaan yang terbesar di Nusantara yang pernah ada.

Kerajaan Majapahit yang eksis kurun 1293-1527 Masehi itu mencapai masa keemasannya pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, dengan Perdana Menteri nya yang tersohor Gajah Mada. 

Tokoh utama besarnya Majapahit adalah berkat ambisi Gajah Mada yang bersumpah dirinya tidak akan makan buah palapa sebelum seluruh wilayah Nusantara disatukan dibawah kekuasaannya.

Pada masa Hayam Wuruk (Raja Majapahit ke 4), Gajah Mada bahkan menaklukkan juga wilayah-wilayah Asia Tenggara, yaitu Filipina, Brunei (Darussalam), Singapura, Malaysia, bahkan Madagaskar (Afrika Timur). Nyaris hampir seluruh wilayah yang kini dinamakan Indonesia berhasil dikuasai oleh Gajah Mada.

Dengan ditaklukkannya wilayah-wilayah itu maka Majapahit mengisi pundi-pundi kas mereka dengan menarik pajak dari wilayah kekuasaan mereka, di antaranya dengan menarik pajak atas komoditi-komoditi yang dibawa melintasi wilayah kekuasaan mereka.

Walaupun Majapahit mencapai masa keemasannya pada era Maharaja Sri Rajasanagara (gelar untuk Hayam Wuruk), akan tetapi itu sekaligus juga mulai meredupnya kerajaan yang beribukota di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur itu.

Sesudah Gajah Mada meninggal pada tahun 1364, Sri Rajasanagara masih dapat menaklukkan lagi wilayah Melayu, termasuk Palembang, ibukota Kerajaan Sriwijaya. Namun Sriwijaya sendiri masih bermasalah buat Majapahit, karena tidak seluruhnya runtuh.

Bukti adanya Majapahit dan kebesarannya dapat terlihat dari banyak warisan yang ditinggalkan kerajaan Hindu-Buddha terakhir itu. Candi Tikus, Candi, Brahu, Candi Cetho, Candi Sukuh, dan lainnya.

Berdirinya Majapahit ini berawal dari adanya perebutan tahta Kerajaan Singasari pada abad ke 13.

Kartanagara, Raja Singasari dibunuh oleh Jayakatwang dan tahta kekuasaannya diambil alih oleh Jayakatwang.

Sebelum dikudeta, Kartanagara sempat menolak untuk memberikan upeti kepada Kubilai Khan, kaisar dari Dinasti Yuan di Cina. Bukannya memberi upeti sebagai tanda takluk kepada Kubilai Khan, Kartanagara malah menganiaya utusan Dinasti Yuan. 

Permintaan upeti kepada Kartanagara merupakan upaya Kekaisaran Mongol untuk mengadakan invasi atas Jawa.

Kubilai Khan marah atas penolakan itu, lantas mereka mengirimkan 30.000 pasukannya ke Jawa, pada tahun 1293.

Mendengar hal itu, Raden Wijaya (anak menantu dari Kartanagara) mengutus seseorang untuk memberitahukan tentara Yuan bahwa Kartanagara telah tewas. Serta merta Raden Wijaya pun meminta bantuan Kubilai Khan untuk menghancurkan Jayakatwang dengan iming-iming Kubilai Khan diberikan dua putri.

Jayakatwang pun akhirnya kalah. 

Setelah itu Raden Wijaya membuat rencana untuk menghabisi tentara Yuan yang sudah membantunya. Dan usahanya berhasil, tentara Yuan dihabisi saat mereka dalam keadaan lengah, beberapa di antaranya melarikan diri.

Invasi tentara Yuan ke Jawa itu tercatat sebagai invasi terakhir Kekaisaran Mongol yang pernah dilakukan.

Sebenarnya, Kubilai Khan sempat merencanakan untuk mengirimkan 100.000 pasukan ke Jawa, namun menjadi batal karena dia keburu meninggal.

Raden Wijaya lantas mendirikan dan sekaligus menjadi raja pertama Majapahit (1293-1309).

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Gajah Mada menguasai hampir seluruh Indonesia, ditambah Asia Selatan dan Madagaskar. Tetapi mengapa Australia tidak?

Madagaskar yang begitu jauh dari Majapahit dapat dikuasai, tetapi mengapa Australia yang dekat tidak?

Jawaban dari pertanyaan itu dapat dilihat dari beberapa sumber. Ada tiga alasan mereka ungkapkan, yaitu terkait ekonomi, misteri, dan kondisi tanah dan cuaca.

Dalam meluaskan kekuasaannya, Majapahit lebih memilih untuk merebut wilayah yang strategis dalam perdagangan, mereka bakal memetik keuntungan dari pajak yang ditarik atas barang-barang yang melintas. Australia bukanlah jalur perdagangan yang strategis antara Cina dan India.

Dari segi misteri, Majapahit sangat takut dengan penguasa Pantai Selatan yaitu Nyai Roro Kidul dan Nyai Blorong.

Dari kondisi tanah dan cuaca, Australia terutama bagian timur merupakan daerah yang gersang yang sulit ditanami pepohonan seperti di Indonesia. Benua Australia memiliki cuaca yang ekstrim.

Abel Tasman, seorang Belanda pun tidak punya niat untuk menduduki Australia ketika dalam suatu kesempatan dia sampai ke sana.

Itulah sebabnya mengapa Majapahit mengurungkan niatnya untuk invasi ke Australia.

Lain cerita dengan Inggris yang menduduki Australia dan menjadikannya tempat jajahan mereka. Hal itu dikarenakan Inggris dan Australia mempunyai iklim yang sama, yaitu dingin. Benua Kangguru itu juga cocok dipakai sebagai tempat pembuangan para penjahat kriminal. Musim dingin di Eropa dimulai bulan Desember, sedangkan di Benua Kangguru mulai bulan Juni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun