Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wilayah Kekuasaan Majapahit Bahkan Sampai Madagaskar, tetapi Mengapa Australia Tidak?

1 Januari 2021   10:05 Diperbarui: 1 Januari 2021   19:54 15377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permintaan upeti kepada Kartanagara merupakan upaya Kekaisaran Mongol untuk mengadakan invasi atas Jawa.

Kubilai Khan marah atas penolakan itu, lantas mereka mengirimkan 30.000 pasukannya ke Jawa, pada tahun 1293.

Mendengar hal itu, Raden Wijaya (anak menantu dari Kartanagara) mengutus seseorang untuk memberitahukan tentara Yuan bahwa Kartanagara telah tewas. Serta merta Raden Wijaya pun meminta bantuan Kubilai Khan untuk menghancurkan Jayakatwang dengan iming-iming Kubilai Khan diberikan dua putri.

Jayakatwang pun akhirnya kalah. 

Setelah itu Raden Wijaya membuat rencana untuk menghabisi tentara Yuan yang sudah membantunya. Dan usahanya berhasil, tentara Yuan dihabisi saat mereka dalam keadaan lengah, beberapa di antaranya melarikan diri.

Invasi tentara Yuan ke Jawa itu tercatat sebagai invasi terakhir Kekaisaran Mongol yang pernah dilakukan.

Sebenarnya, Kubilai Khan sempat merencanakan untuk mengirimkan 100.000 pasukan ke Jawa, namun menjadi batal karena dia keburu meninggal.

Raden Wijaya lantas mendirikan dan sekaligus menjadi raja pertama Majapahit (1293-1309).

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Gajah Mada menguasai hampir seluruh Indonesia, ditambah Asia Selatan dan Madagaskar. Tetapi mengapa Australia tidak?

Madagaskar yang begitu jauh dari Majapahit dapat dikuasai, tetapi mengapa Australia yang dekat tidak?

Jawaban dari pertanyaan itu dapat dilihat dari beberapa sumber. Ada tiga alasan mereka ungkapkan, yaitu terkait ekonomi, misteri, dan kondisi tanah dan cuaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun