Diego Armando Maradona, kendati nama ini telah tiada, namun kenangannya akan abadi di hati para penggemarnya di seluruh dunia.
Dialah sosok yang paling fenomenal, dia pengukir abadi "Hand of God" atau "Gol Tangan Tuhan" yang tiada bandingnya.
Namun sosok legendaris itu kini telah berpulang pada usianya yang ke 60 di kota Tigre, Argentina, karena serangan jantung, pada Rabu (25/11/2020).
Apa hendak dinyana, ternyata "Dewa" ini sempat kontak dengan Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI kabinet Jokowi yang sekarang.
Usai pensiun dari dunia sepakbola sejak 1997 lalu, Dewa Maradona sering mengadakan lawatan ke banyak lokasi untuk merekatkan persahabatan.
Dari sekian banyak perekatan relasi tersebut salah satunya adalah dengan mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto.Â
Pada saat Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa maju di Pilpres 2014, El Pibe d'Oro juga sempat memberikan dukungannya, untuk menjalin relasi, dengan Prabowo Subianto.
Dalam sebuah video yang dibuat khusus yang kemudian dikirimkan ke Prabowo, Maradona mengatakan "Prabowo Anda harus menang! Karena saya ingin ke Indonesia untuk mengucapkan selamat kepada Anda. Salam dari saya," kata El Pibe d'Oro, sebutan untuk Maradona.
Netizen seketika menjadi gempar setelah melihat video tersebut yang diunggah Prabowo di Facebook. Ada setidaknya 100.000 like dan 20.000 komentar yang diketik netizen menanggapi unggahan tersebut.
Namun sayang, karena Prabowo kalah dalam kontestasi itu, Maradona pun urung untuk berkunjung ke Indonesia.
Kegilaan terhadap sang legenda begitu luar biasa, apalagi untuk negara kelahirannya, Argentina.
Di negara Amerika Latin itu bahkan ditambahkan lagi satu agama, yaitu Agama Maradona. Bahkan para penganutnya yang berjumlah lebih dari 300.000 orang yang berasal dari 130 negara ini mempunyai tempat ibadah sendiri, yaitu Iglesia Maradoniana, atau The Church of Maradona dalam Bahasa Inggris, Gereja Maradona dalam Bahasa Indonesia.
Jika 25 Desember adalah Hari Natal bagi agama Kristen, maka tanggal 30 Oktober adalah "Hari Natal" nya The Church of Maradona, diambil dari tanggal kelahiran Maradona, yaitu 30 Oktober (1960).
Gereja Maradona ini didirikan pada tahun 1998 di Rosario, kota asal Maradona, oleh tiga orang penggemarnya, yaitu Hernan Amez, Alejandro Veron, dan Hector Campomar.
"Agama kami adalah sepakbola, setiap agama itu memiliki Tuhan," kata Alejandro Veron pada 2008 kepada The Guardian.
Sungguh luar biasa, El Pibe d'Oro.
Jika Anda bertanya gol apakah yang paling diingat sepanjang masa?
Ya, betul jawaban Anda. Gol yang paling diingat sepanjang masa adalah Gol Tangan Tuhan Diego Armando Maradona.
Gol ini bahkan dijuluki oleh FIFA sebagai Goal of the Century (Gol Terbaik Abad Ini), pada tahun 2002.
Pada saat itu, secara kebetulan dua musuh yang saling bermusuhan secara politis bertemu di perempatfinal Piala Dunia Mexico 1986, yaitu Argentina dan Inggris.Â
Tim Tango, julukan bagi Argentina, dan The Three Lions, julukan bagi Inggris, bertemu di Stadion Azteca. Pada saat itu tensi politik antara Argentina dan Inggris sedang panas-panasnya. Ini dikarenakan Argentina baru saja kalah dalam peperangan dengan Inggris dalam perebutan Kepulauan Malvinas, atau disebut juga dengan Kepulauan Falklands.
Laga hingga 50 menit pertama kedudukan masih imbang 1-1 dalam kondisi sengit saling serang antara Tim Tango dengan The Three Lions.
Di sinilah Maradona menggiring bola melewati lima pemain Inggris. Setelah itu Maradona mengirimkan si kulit bundar ke rekannya. Berupaya mengamankan si kulit bundar, bola jadinya melambung di dalam kotak penalti.
Maradona dengan tubuh gempalnya lantas meloncat bareng dengan kiper Inggris Peter Shilton. Dengan kecerdasannya, Maradona lantas meninju bola dan bergulir memasuki gawang Inggris.
Anehnya, wasit yang memimpin jalannya pertandingan saat itu, Ali bin Nasser asal Tunisia mensahkan gol itu. Padahal dalam tayangan televisi terlihat jelas Maradona menggunakan tangannya sehingga bola masuk gawang. Skor pun berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan Argentina. Maradona menciptakan gol keduanya dalam laga itu. Di menit ke 51.
Tiada lagi gol tercipta, hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 2-1 tetap bertahan milik Argentina. Alhasil Argentina melaju ke semifinal, Inggris tersingkir.
Di semifinal, Argentina mengalahkan Belgia 2-0. Argentina lalu merebut juara Piala Dunia tahun itu, setelah di final menundukkan Jerman Barat dengan skor 3-2.
Ini adalah kali kedua Argentina menegang trofi Piala Dunia, setelah yang pertama tahun 1978 pada era Mario Kempes. Sejak itulah Maradona menjelma menjadi dewa yang dipuja-puja dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H