Di sinilah Maradona menggiring bola melewati lima pemain Inggris. Setelah itu Maradona mengirimkan si kulit bundar ke rekannya. Berupaya mengamankan si kulit bundar, bola jadinya melambung di dalam kotak penalti.
Maradona dengan tubuh gempalnya lantas meloncat bareng dengan kiper Inggris Peter Shilton. Dengan kecerdasannya, Maradona lantas meninju bola dan bergulir memasuki gawang Inggris.
Anehnya, wasit yang memimpin jalannya pertandingan saat itu, Ali bin Nasser asal Tunisia mensahkan gol itu. Padahal dalam tayangan televisi terlihat jelas Maradona menggunakan tangannya sehingga bola masuk gawang. Skor pun berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan Argentina. Maradona menciptakan gol keduanya dalam laga itu. Di menit ke 51.
Tiada lagi gol tercipta, hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 2-1 tetap bertahan milik Argentina. Alhasil Argentina melaju ke semifinal, Inggris tersingkir.
Di semifinal, Argentina mengalahkan Belgia 2-0. Argentina lalu merebut juara Piala Dunia tahun itu, setelah di final menundukkan Jerman Barat dengan skor 3-2.
Ini adalah kali kedua Argentina menegang trofi Piala Dunia, setelah yang pertama tahun 1978 pada era Mario Kempes. Sejak itulah Maradona menjelma menjadi dewa yang dipuja-puja dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H