Apakah hanya unjuk rasa saja dituduh subversi? Silakan bandingkan dengan Xanana Gusmao yang secara jelas subversif.
Namun pahlawan Bumi Lorosae itu pun akhirnya harus dibui dan mendekam di penjara Cipinang selama 20 tahun karena tertangkap.
Pada 30 Agustus 1999, dalam sebuah jajak pendapat yang disponsori PBB, 78,5% dari 446.954 rakyat Timor Timur yang ikut referendum memilih untuk lepas dari Indonesia, mereka tidak mau menjadi bagian dari Indonesia.
Sebelumnya, pada tanggal 27 Januari 1999, Presiden ke 3 RI waktu itu, BJ Habibie, menawarkan Timor Timur menjadi wilayah otonomi khusus. Akan tetapi, jika enggan, maka Presiden akan mempertimbangkan Bumi Lorosae untuk merdeka.
Hasil referendum itu juga yang membawa berkah bagi Xanana Gusmao. Setelah mendekam enam tahun di penjara, Presiden BJ Habibie mengubah status Xanana Gusmao menjadi tahanan rumah.
Dalam kata perpisahannya, BJ Habibie mengatakan setelah sekian lama kebersamaan dengan rakyat Timor Timur akan tetapi hal itu bukan hasrat rakyat Bumi Lorosae untuk bersatu dengan kita.
"Tanpa adanya BJ Habibie saya hanya akan menjadi penjual es di Tebet," kata Xanana Gusmao mengenang jasa-jasa Presiden RI ke 3 yang dianggap telah membebaskan dirinya dan kemerdekaan rakyat Timor Leste.
Sebuah video yang berisi momen haru sempat menarik perhatian masyarakat. Seperti diketahui sebelum BJ Habibie meninggal dunia pada September 2019 lalu, beliau mendapatkan perawatan dan terbaring lemah di Rumah Sakit Gatot Subroto Jakarta.
Saat-saat terbaring lemah itu BJ Habibie masih menyadari bahwa yang berdiri di samping ranjangnya adalah Xanana Gusmao yang menengoknya. BJ Habibie berupaya untuk menggenggam tangan Xanana. Xanana lantas mencium kening Habibie. Habibie pun merangkul kepala Xanana.
Sebenarnya Xanana Gusmao ingin meminta kesediaan BJ Habibie untuk meresmikan sebuah jembatan dan taman di Dili yang dinamai Jembatan Habibie/Taman Habibie.
Akan tetapi apa mau dikata, Pak Habibie sedang sakit.