Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Di Masa Pandemi, Ketika WFH, Apakah Anda Perlu Olahraga?

7 Oktober 2020   10:02 Diperbarui: 7 Oktober 2020   10:12 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berolahraga saat WFH (tirto.id)


Kita semua terkejut, tanpa diprediksi terlebih dahulu, dan tanpa disangka-sangka muncul endemi di Cina, yang disebabkan oleh virus yang mematikan. 

Virus yang berasal dari Wuhan itu begitu mengejutkan keberadaannya, karena virus yang disebut Covid-19 itu telah memakan korban di sekitar kota Wuhan, lantas menyebar ke wilayah negara Cina.

Kita masih ingat, virus itu kemudian secara sembunyi-sembunyi melebarkan sayapnya hingga ke negara-negara tetangga, seperti Thailand, Korea Selatan, Taiwan, dan sebagainya. Semula jumlah korban yang meninggal karena virus ini membuat heboh dan ada satu dua.

Akan tetapi dari jumlah satu dua itu jumlahnya semakin banyak dan menyebar bukan saja di Asia atau negara tetangga Cina, tapi juga merambah ke seluruh pelosok dunia. Sehingga virus yang semula dikatakan endemi ini, lama-lama kita sudah tidak asing lagi dengan istilah pandemi, yang mana ini berarti sudah menjadi global terjadi di seluruh dunia!

Oleh karenanya, setiap pemerintahan di masing-masing negara di dunia ini pun kesibukannya bertambah bagaimana melindungi warganya dari penularan.

Orang-orang yang masuk dan berasal dari Cina diperiksa ketat agar tidak membawa virus ke dalam negeri. Dan akhirnya pemerintah pun mengadakan penguncian wilayah.

Atau PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk memutus sama sekali mata rantai penyebaran virus Covid-19 itu.

Kata WFH (Work From Home) atau anjuran untuk tinggal di rumah baik bekerja, bersekolah, atau pun beribadah segalanya dilakukan di rumah.

Ya, di saat aktivitas-aktivitas tersebut memang sudah menjadi kebutuhan manusia, akan tetapi apa daya manusia pun harus kalah dan rela berkorban dengan tinggal di rumah, karena kalau ke luar rumah, maka potensi untuk tertular atau menularkan virus itu akan besar risikonya.

Kita pun sekarang sudah akrab dengan istilah 3M yaitu Mencuci tangan, Menjaga Jarak, dan Memakai masker. Sering-seringlah Mencuci tangan dengan sabun dan di bawah aliran air. Jagalah jarak Anda dengan orang lain di manapun Anda berada dengan minimal 1-2 meter. Gunakan masker agar virus dari orang lain tidak bisa masuk melewati hidung atau mulut Anda.

Begitu pun dari Anda sendiri. Jika batuk atau bersin, waspadalah droplet nya tertular di masa pandemi sekarang ini.

Jika Anda bosan dengan segala anjuran dari dokter atau pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan ini harap dimaklumi itu adalah untuk kebaikan dan keselamatan kita semua. Ingatlah bukan Anda sendiri yang terkekang, orang lain tiada bedanya.

Sekarang muncul pertanyaan, jika Anda WFH terus, apakah dengan demikian Anda tidak perlu berolahraga?

Para pakar kesehatan sepakat olahraga atau bergerak sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan baik saat ketika sebelum maupun di masa pandemi seperti sekarang ini.

Tentunya di masa pandemi ini, bergerak atau pun mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi menjadi nilai plus. Misalnya mengonsumsi lebih banyak buah-buahan atau sayur-sayuran. Untuk menjaga imunitas tubuh Anda melawan virus Covid-19.

Untuk imunitas ini, istirahat yang cukup juga penting. Tidurlah minimal 7-8 jam per hari untuk orang dewasa dan 10 jam per hari untuk anak-anak.

Salah satu pakar yang disebutkan di atas datang dari Arie Sutopo, seorang pengajar di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta.

Khususnya bagi mereka yang sudah berusia di atas 40 tahun, Arie mengingatkan pentingnya berolahraga ketika Anda sedang "dikarantina" alias WFH.

Menurutnya kita harus bergerak, karena kalau diam saja, maka itu akan menurunkan daya imunitas tubuh kita. Sendi-sendi dan otot-otot harus digerakkan, jangan lupa. "Ngilu-ngilu akan dirasakan terutama bagi mereka yang sudah berusia di atas 40 tahun," jelasnya.

Jika otot dan sendi itu tidak digerakkan maka dampaknya akan terasa ketika kita bangun tidur. Sehabis kerja, semalam tidur, paginya bangun, badan sakit-sakit, ngilu, atau bangun susah.

"Olahraga dengan atau tanpa beban, tetap harus dilakukan," kata Arie.

Lebih lanjut Arie menjelaskan jika karena tidak bergerak ini menyebabkan sendi nyeri, maka nyeri sendi nantinya akan berimbas kepada jantung dan pernapasan. Kondisi ini sangat berbahaya jika terkena virus Covid-19.

"Mereka yang di atas 40 darah tinggi nya akan naik, napasnya akan sesak, batuk-batuk. Apalagi tertular si virus bandel Covid-19,"  Arie menjelaskan potensi jika jantung dan pernapasan seseorang sudah terganggu karena tidak bergerak.

Jika bergerak, maka daya tahan tubuh akan meningkat. Berolahraga sedang atau ringan maka akan menyebabkan sel darah putih naik.

"Jadi dengan demikian, jika Covid-19 menghampiri, maka sel darah putih itu akan langsung melawan si Covid. Akan tetapi jika tidak punya sel darah putih (karena tidak bergerak) maka para 'pengawal' kita di dalam tubuh akan mati diserang si Covid," katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun