Boleh jadi alasan yang dikemukakan Satgas Covid-19 Sumatera Selatan di atas mengapa belum ada data-data orang-orang kecil di wilayahnya yang tertular Covid-19 karena mungkin sulit menghubungi mereka.
Karena mereka sakit jiwa atau gila, Satgas tidak mau kotor turun ke jalan, atau pun belum sempat karena lebih mengutamakan mendata kaum menengah ke atas.
Apa pun alasannya, saya setuju dengan pendapat yang dikemukakan dr Tirta, mereka terbiasa hidup keras, ekstrem. Bandingkan dengan orang kantoran.
Seharian mereka dimanjakan dengan banyak kenikmatan. Duduk di depan komputer, AC, adem tak ada sinar matahari, makanan yang mudah dipesan (fast food).
Pulang kerja "ngopi" sehingga mereka akan kesulitan untuk tidur. Akibatnya mereka kurang tidur. Daya imunitas mereka menjadi lemah.
Dokter Tirta dikenal selain sebagai seorang influencer, namun pria berusia 28 tahun ini juga dikenal sebagai seorang pengusaha. Dokter Tirta menarik perhatian publik karena kerap memberikan edukasi dan informasi mengenai bahaya dan bagaimana pencegahan Covid-19 kepada masyarakat.
Dalam unggahannya di Instagram, baru-baru ini dia menyebutkan kalau dia sudah 1,5 tahun lamanya sudah tidak bertugas sebagai dokter.
Menarik apa alasan yang dikemukakan dokter Tirta. Dan lebih intens lagi menurut saya jika digelar penelitian yang khusus mengapa "orang-orang kecil" itu kebal terhadap Covid-19?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H